Lihat ke Halaman Asli

Humas

Humas

Siswa SMA 10 Samarinda Jalin Kemitraan dan Bidik Pasar Global dengan Sunscreen Alami "Pure Skin"

Diperbarui: 26 Juli 2024   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Dengan Kemitraan Samarinda 

Samarinda, 25 Juli 2024 -- Dua siswa berbakat dari SMAN 10 Samarinda, Alfath Rifat Dafid Maulana dan Virtaratu Mozashifa, tengah berjuang membawa produk inovasinya, sunscreen alami "PURE SKIN", ke kancah nasional. Produk yang terbuat dari bahan baku lokal Kalimantan, daun kokang dan bawang tiwai, ini menjanjikan masa depan cerah dalam industri kecantikan alami.

Dalam upaya mewujudkan mimpi mereka, Alfath dan Virtaratu aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Pada Kamis, 25 Juli 2024, keduanya mengunjungi beberapa dinas terkait di Samarinda untuk mendapatkan dukungan dan arahan. Bapak Ferdiansyah, wakil dari Galeri UMKM Samarinda, menyambut antusias ide inovatif dari kedua siswa tersebut. Beliau menyatakan kesediaannya untuk memamerkan produk "PURE SKIN" di galeri jika sudah mengantongi sertifikat BPOM.

Diskusi Terkait Produk PURE SKIN

Selain itu, Alfath dan Virtaratu juga bertemu dengan perwakilan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Kaltim, DEKRANASDA, serta Ekonomi Kreatif Kalimantan Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan informasi terkait perizinan, pemasaran, serta pengembangan produk lebih lanjut.

"Kami sangat antusias dengan potensi produk 'PURE SKIN'. Ini adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat muncul dari generasi muda dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah," ujar Bapak [Nama Perwakilan Dinas], saat ditemui di kantornya.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, Alfath dan Virtaratu optimis bahwa "PURE SKIN" akan menjadi produk unggulan Indonesia yang mampu bersaing di pasar internasional. Mereka berharap produk ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan kulit, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, terutama masyarakat Dayak Banuaq yang menjadi sumber bahan baku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline