[caption id="attachment_384197" align="aligncenter" width="576" caption="Batu Manakarra dari Mamuju"][/caption]
Demam Batu Mulia di Tanah Air merambah hingga ke seluruh penjuru termasuk juga di Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, hal tersebut berdampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dimana Batu-batuan mulia itu ditemukan.
Di Mamuju misalnya Warga Desa Dungkait Kecamatan Tapalang Barat mendapatkan berkah tersendiri karena kampung mereka menghasilkan batu mulia yang berkwalitas dan menjadi primadonna batu mulia di Sulawesi Barat. Batu yang berasal dari pesisir pantai Tanjung Ngalo Desa Dungkait itu diberi nama Batu Ngalo.
Salah seorang pencari batu mulia di Mamuju yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa " Selain masyarakat Desa Dungkait dan sekitarnya hampir setiap hari banyak pemburu batu mulia dari luar yang datang untuk mendapatkan Batu Ngalo itu, akibatnya suatu saat batu mulia dengan berbagai ragam warna dan testur ini akan menjadi langkah dan sulit didapatkan , diharapkan juga agar Pemerintah dapat turun tangan untuk mengatur regulasi pencarian batu dengan baik untuk mencegah rusaknya lingkungan akibat dari pengambilan bongkahan batu mulia secara berlebihan " Ungkapnya kepada WWS, ketika ditemui di rumahnya di Mamuju beberapa waktu yang lalu.
" Walau dengan peralatan seadanya Palu dan linggis saja para pemburu batu mulia bernama Ngalo ini, menelusuri garis pantai di Tanjung Ngalo yang sudah terkenal dengan batu bertekstur keras yang dikenal dan diberi nama oleh penemunya punggung kura-kura berwarna ungu ataupun hijau lumut, walau begitu para pencari tidaklah memfokuskan diri hanya mencari batu mulia punggung kura-kura saja akan tetapi mereka juga berupaya untuk mendapatkan batu mulia terbaik yang memiliki corak warna-warni dengan tekstur dan ulir yang unik dan menarik "
" Tingginya permintaan terhadap Batu Ngalo dipasaran membuat para pencari semakin banyak yang datang kesini, pencarian semakin susah karena tidak semua orang yang datang dapat menemukan batu mulia yang berkwalitas, walau begitu tidak sedikit pemburu batu dalam sehari bisa membawa pulang setengah hingga satu karung bongkahan batu " katanya dengan nada optimis.
Puluhan Bongkahan batu dalam karung yang didapatkan dari perburuan kemudian dipilih dan dipilah untuk mendapatkan kwalitas terbaik satu, dua, tiga dan seterusnya dengan peralatan sederhana seperti Gerinda, batu asah dan bambu pengrajin merubah bongkahan menjadi batu permata untuk cincin dan liontin.
[caption id="attachment_384196" align="aligncenter" width="432" caption="Pameran Batu Mulia Mamuju"]
[
"Batu Ngalo yang berasal dari perairan Tanjung Ngalo Tapalang Barat, dan batu mulia dari daerah lain di Provinsi Sulawesi Barat ini memiliki banyak jenis dan ragam corak , dari Jenis dan ragam corak dapat diberi beragam nama yang berbeda untuk setiap karakter, batu-batuan mulia ini kelak bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar pada para pengrajin dan pengusaha batu mulia di Sulawesi Barat bila Pemerintah ikut mendorong promosi batu-batu mulia asal Dusun Ngalo ini dengan menghimbau kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah untuk menggunakan batu mulia produksi dalam Daerah sendiri, atau dengan mensponsori pameran batu mulia di daerah dan luar daerah " Ungkap Ab salah seorang Pengrajin batu mulia.
Dengan himbauan tersebut dapat dipastikan Batu Ngalo, serta batu mulia dari beberapa derah di Sulawesi Barat akan Booming, dampaknya akan berpengaruh besar terhadap peningakatan pendapatan masyarakat dan peningkatan pendapatan Daerah dari sektor pertambangan galian . Dari Sektor Parawisata kondisi akan ikut berpengaruh terhadap kunjungan Wisata kedaerah Mamuju sebagai salah Destinasi Wisata alam di Sulawesi Barat utamanya bagi penggemar batu mulia diseantero Nusantara bahkan Dunia Luar ( Laporan Muhammad Nur Mamuju ) *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H