Pendahuluan
Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern kita. Dengan sifatnya yang serbaguna, ringan, dan tahan lama, plastik telah mendominasi berbagai industri, dari kemasan produk hingga peralatan medis. Namun, pertumbuhan ekstensif dalam produksi dan penggunaan plastik telah menghadirkan tantangan besar terhadap lingkungan dan keberlanjutan planet kita.
Plastik adalah bahan kemasan pangan yang paling umum digunakan dan memiliki peran yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Penggunaan plastik sangat luas di berbagai sektor industri, baik sebagai kemasan produk maupun sebagai bahan dasar dalam proses produksi. Setiap tahunnya, produksi plastik mencapai sekitar 100 juta ton di seluruh dunia, dan jumlah limbah plastik yang dihasilkan setiap tahun sekitar sebanding dengan angka produksinya, menciptakan tantangan serius terkait pengelolaan limbah plastik.(Arini et al., 2017)
Kenaikan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan signifikan dalam penggunaan sumber daya alam dan energi, yang pada gilirannya akan menghasilkan akumulasi besar sampah. Pada tahun 2008, produksi tahunan plastik mencapai 180 juta ton, dengan rata-rata konsumsi plastik per individu di negara-negara maju berkisar antara 80 hingga 100 kilogram per tahun. Pertumbuhan cepat dalam produksi dan penggunaan plastik telah menciptakan masalah serius terkait dengan limbah plastik, yang sering disebut sebagai "polusi putih" karena disebabkan oleh polutan berwarna putih, terutama dalam bentuk kantong plastik, gelas plastik, dan bahan plastik lainnya. Plastik yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama terdiri dari poliolefin seperti polietilena dan polipropilena, karena memiliki keunggulan dalam hal kekuatan, ringan, dan kestabilan. Namun, mereka sulit diuraikan oleh mikroorganisme dalam lingkungan, yang mengakibatkan masalah lingkungan yang serius.
Untuk mengatasi masalah limbah plastik ini, beberapa pendekatan telah diambil, termasuk daur ulang, pengembangan teknologi pengolahan sampah plastik, dan penciptaan bahan plastik baru yang dapat mengalami degradasi dalam lingkungan, yang dikenal sebagai plastik biodegradabel. Plastik biodegradabel didesain untuk memudahkan proses degradasi oleh enzim mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Berbeda dengan polimer sintetis, polimer alami yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui juga digunakan dalam upaya mengurangi limbah plastik. Oleh karena itu, beberapa langkah telah diambil untuk meningkatkan tingkat degradasi bahan polimer dengan mengganti sebagian atau seluruhnya dengan polimer alami dalam berbagai aplikasi, sebagai langkah untuk mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh limbah plastik.
Dalam konteks ini, konsep "plastik biodegradable premium" muncul sebagai alternatif yang menjanjikan. Plastik biodegradable ini dirancang untuk terurai secara alami dalam lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap alam dan kehidupan makhluk hidup. Namun, pertanyaan mendasar muncul: apakah plastik biodegradable berkualitas tinggi benar-benar solusi yang efektif, dan apa dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan kita?
Essay ilmiah ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggali lebih dalam tentang konsep plastik biodegradable berkualitas tinggi. Kami akan memeriksa berbagai aspek terkait, termasuk produksi, kualitas, kinerja, dampak lingkungan, dan penerapan praktisnya dalam berbagai industri. Dengan melakukan penelusuran komprehensif ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana plastik biodegradable berkualitas tinggi dapat menjadi langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dalam penggunaan plastik. Dalam era ketidakpastian lingkungan saat ini, pemahaman yang lebih baik tentang solusi ini sangat penting untuk melindungi planet kita dan mewariskannya kepada generasi mendatang dalam keadaan yang lebih baik.
Pembahasan
A. Plastik Biodegradable
1. Definisi
Kata "Biodegradable" berasal dari gabungan kata "bio" yang berarti hidup, dan "degradable" yang artinya dapat diuraikan. Plastik biodegradable adalah suatu materi yang memiliki kemampuan untuk mengalami dekomposisi menjadi karbondioksida, metana, senyawa anorganik, atau biomasa melalui proses utama yang melibatkan aksi enzimatis dari mikroorganisme yang dapat diukur dengan menggunakan standar tertentu, dalam jangka waktu yang tertentu. Hal ini mencerminkan kondisi penggunaan yang ada (Seigel & Lisa; 2007). Pada saat plastik biodegradable terbakar, tidak menghasilkan senyawa kimia yang berbahaya, seperti yang telah diidentifikasi oleh Huda & Feris pada tahun 2007.(Keiser & Tortora, 2022)