Lihat ke Halaman Asli

Analisis Presentase Penggunaan Nuklir dan Dampaknya dalam Konflik Rusia dan Ukraina

Diperbarui: 18 April 2022   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik yang sedang memanas akhir-akhir ini sangatlah membuat gempar dunia dikarenakan Rusia sebagai negara besar/adidaya tengah membuat gempar dunia dikarenakan sikapnya atas negara Ukraina yang mencoba ingin bergabung dengan NATO. Ukraina merupakan negara tetangga dari Rusia dan juga Ukraina sebagai negara eks Uni Soviet dan Pakta Warsawa. 

Konflik ini terjadi karena negara Ukraina sebagai negara eks Uni Soviet dan juga Pakta Warsawa mengambil sikap ingin bergabung kepada NATO dimana seperti yang kita ketahui jika NATO merupakan lawan dari Rusia atau Uni Soviet dan juga Pakta Warsawa dulu. Sehingga hal ini tentu membuat Rusia merespon dengan tegas.

Bagaimana tidak, sebagai negara yang dulunya pernah menjadi keluarga pastinya Rusia mengecam berat Ukraina sampai-sampai Rusia tidak segan untuk menggunakan nuklirnya jika Ukraina berhasil bergabung dengan NATO dan juga tidak hanya itu saja Rusia juga mengencam barangsiapa/negara manapun yang ikut campur urusanya dengan Ukraina. 

Namun yang menjadi pertanyaan kita apakah Rusia akan benar-benar menggunakan nuklirnya? seperti yang dilansir dari Arms Control Association (ACA), sampai September 2021 Rusia tercatat memiliki senjata nuklir terbanyak di dunia. 

Total jumlah hulu ledak nuklir Rusia diperkirakan mencapai 6.257 unit, dengan rincian 1.760 unit sudah dipensiunkan, 4.497 unit berpotensi terpasang pada kendaraan militer, dan 1.458 unit siap dikerahkan secara strategis atau berstatus siaga (strategic deployed).  

Hal ini membuat Rusia menjadi negara yang memiliki nuklir terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Jumlah total nuklir yang dimiliki Rusia adalah sebanyak 6.257 unit. Jumlah yang sangat fantastis bukan?

Sebelum itu kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu nuklir dan bagaimana dampaknya bagi dunia. dilansir dari IAEA, nuklir adalah reaksi di mana inti atom membelah menjadi dua atau lebih, menjadi inti yang lebih kecil, sambil melepaskan energi. 

Misalnya, ketika terkena neutron, inti atom uranium-235 terpecah menjadi inti barium dan inti kripton ditambah dua atau tiga neutron. Neutron ekstra ini akan mengenai atom uranium-235 lain di sekitarnya, yang juga akan membelah dan menghasilkan neutron tambahan dalam efek penggandaan, sehingga menghasilkan reaksi berantai dalam sepersekian detik. 

Setiap kali reaksi terjadi, terjadi pelepasan energi dalam bentuk panas dan radiasi. Panas dapat diubah menjadi listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir, mirip dengan bagaimana panas dari bahan bakar fosil seperti batu bara, gas, dan minyak digunakan untuk menghasilkan listrik. 

Lalu bagaimana dampak nuklir? tentu nuklir memiliki dampak yang sangat buruk bagi bumi kita ambil contoh bom nuklir di jepang, dampak kecelakaan pembangkit tenaga nuklir fukushima daiichi terhadap keamanan lingkungandan ekonomi di Jepang. Dampak terhadap keamanan lingkungan yaitu kontaminasi dan zat radioaktif yang tersebar di wilayah udara (atmosfer), periran dan tanah. lebih parahnya lagi terdapat daerah yang sampai sekarang masih berasa dan tidak bisa ditempati dikarenakan ledakan bom nuklir yang padahal sudah lama terjadi. 

Jika dilihat dampak nuklir secara umum, sekitar 35 persen total energi dari ledakan bom nuklir udara dipancarkan sebagai radiasi termal-cahaya dan panas. Efeknya mengakibatkan kebakaran yang besar. Gelombang kejut yang muncul belakangan menyebarkan api lebih jauh, seperti badai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline