Tashkent, 26 Oktober -- Pemerintah Uzbekistan resmi menyelenggarakan pemilihan presiden pada Minggu (24/10/2021) dengan hasil akhir yang menunjukkan bahwa Shavkat Mirziyoyev akan menjalani masa jabatan keduanya sebagai presiden negara itu.
Sang petahana dari Partai Demokrat Liberal Uzbekistan (O'zlidep), Shavkat Mirziyoyev, meraih kemenangan 80.1 persen suara dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 80.8 persen, Komisi Pemilihan Pusat Uzbekistan mengumumkan pada hari Senin (25/10/2021).
Pengumuman yang disambut dengan acara meriah oleh Gerakan Pengusaha dan Pebisnis dari O'zlidep atas kemenangan kandidatnya yang berlangsung di kompleks Humo Arena di ibu kota Uzbekistan.
Kemenangan Mirziyoyev akan memungkinkannya untuk memperdalam kampanye reformasi yang sebagian besar berhasil dan kemungkinan menyebabkan Uzbekistan membuka lebih jauh untuk perdagangan dan investasi asing -- sambil memperkuat sentralitas sistem politik negara Asia Tengah berpenduduk 34 juta orang itu.
Selain memulai reformasi domestik, Mirziyoyev telah membangun kembali hubungan Uzbekistan yang kaya sumber daya dengan Rusia dan Barat, dengan tetap fokus pada kebijakan-kebijakan luar negeri berorientasi penguatan kawasan Asia Tengah.
Presiden berusia 64 tahun itu berkuasa sejak tahun 2016 setelah kematian pendahulunya, Islam Karimov, yang merupakan presiden pasca-kemerdekaan pertama Uzbekistan dan telah memerintah negara itu selama 27 tahun.
Dalam sambutannya, Presiden Mirziyoyev menyatakan dengan tegas "Saya ingin mengatakannya lagi: tidak ada jalan untuk kembali. Sekarang Uzbekistan hanya akan bergerak maju," seraya disambut oleh mereka yang hadir dengan sorak-sorai dan tepuk tangan meriah.
Shavkat Mirziyoyev berterima kasih kepada seluruh masyarakat di negara itu atas kepercayaan yang diberikan kepadanya: "Kepercayaan orang-orang hebat kami adalah kebahagiaan besar bagi saya! Saya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua. Kepercayaan ini memberi saya kekuatan. Dan pada saat yang sama dengan sepenuh hati saya merasakan betapa besar tanggung jawab ini."