Tashkent, 15 Juli. Hari ini, dalam rangka acara konferensi internasional "Asia Tengah dan Selatan: Konektivitas Regional. Tantangan dan Peluang", upacara pembukaan Institut Internasional Asia Tengah, yang dibuat atas inisiatif Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev, diadakan.
Upacara tersebut dihadiri oleh Ketua Senat Oliy Majlis Republik Uzbekistan Tanzila Narbayeva, Kepala Pusat Regional PBB untuk Diplomasi Pencegahan di Asia Tengah (UNRCCA) Natalia Gherman, Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Kazakhstan Mukhtar Tileuberdi, Wakil Ketua Kabinet Menteri -- Menteri Ekonomi dan Keuangan Republik Kirgizstan Akylbek Japarov, Wakil Ketua Kabinet Menteri, Menteri Luar Negeri Turkmenistan Rashid Meredov, Menteri Luar Negeri Tajikistan Sirojiddin Muhriddin, Menlu Uzbekistan Abdulaziz Kamilov, serta duta besar negara-negara Asia Tengah di Uzbekistan.
Para tamu kehormatan acara tersebut adalah Ketua Komite Eksekutif -- Sekretaris Eksekutif Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) Sergey Lebedev, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) Vladimir Norov, Sekretaris Jenderal Dewan Turki Baghdad Amreyev, Direktur Eksekutif Konferensi Interaksi dan Tindakan Membangun Kepercayaan di Asia Kairat Sarybay.
Ketua Senat Tanzila Narbayeva membacakan pesan penyambutan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev kepada para peserta acara.
Presiden mencatat bahwa pembentukan Institut dibutuhkan oleh kehidupan itu sendiri, oleh realitas pembangunan daerah dan momen sejarah. Ini adalah konfirmasi lain dari niat tegas Uzbekistan untuk melanjutkan kebijakan luar negeri menuju pendalaman kerja sama regional.
Dalam waktu singkat, berkat kemauan politik dan upaya bersama dari para pemimpin negara-negara Asia Tengah, dimungkinkan untuk secara radikal mengubah suasana di kawasan itu, memberikan hubungan karakter yang dinamis, terbuka dan konstruktif yang sama sekali baru.
Saat pembukaan berlangsung
Tidak diragukan lagi, kegiatan Institut Internasional untuk Asia Tengah, pengembangan hubungan ilmiahnya dengan lembaga analitis dan akademis asing, terutama negara-negara tetangga, akan berkontribusi pada pengembangan proposal dan proyek khusus untuk memperkuat kemitraan regional atas nama memastikan perdamaian dan kemakmuran negara dan masyarakat.
Para tamu berkenalan dengan gedung baru Institut, kondisi kerja yang diciptakan untuk karyawan dan menyatakan keyakinan bahwa IICA akan berfungsi sebagai platform untuk diskusi ahli tentang prospek kerja sama regional, pengembangan proposal konkret dan dibuktikan secara ilmiah untuk proyek-proyek multilateral di perdagangan, transportasi dan komunikasi, energi, air, lingkungan, kemanusiaan dan keamanan.
Setelah acara tersebut, beberapa pertemuan IICA diadakan dengan delegasi Pusat Regional PBB untuk Diplomasi Pencegahan untuk Asia Tengah dan Institut Studi Strategis Belarusia.