Ketika kamu mengatakan " saya sudah memaafkan ", apakah itu tandanya kamu sudah benar-benar memaafkan ? Atau mungkin itu hanya sebatas kata yang keluar dari lisan ? Sama sekali belum menyentuh hati yang paling dalam ?
Sebagai seorang manusia, melakukan kesalahan dan khilaf merupakan hal yang lumrah. Ketika melakukan kesalahan, kita dihadapkan pada dua pilihan. Meminta maaf atau langsung melupakan tanpa rasa bersalah.
Hal yang sama juga berlaku pada korban. Sebagai pihak yang dirugikan karena kesalahan orang lain. Baik itu karena tingkah laku ataupun lisan. Maka kamu juga punya pilihan. Memaafkan atau malah menaruh perasaan benci dan dendam.
Dalam islam, diajarkan bahwa meminta maaf dan memberi maaf adalah dua perbuatan yang sangat mulia. Meminta maaf menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang bertanggungjawab. Sedangkan memberi maaf akan menunjukkan jika kamu adalah orang yang memiliki kelapangan hati yang cukup luas. Untuk itu jangan pernah ragu untuk meminta maaf dan memberi maaf.
Selain itu, memaafkan juga banyak memberi dampak positif untuk kesehatan mental. Karena pada dasarnya memaafkan adalah rangkaian proses yang harus dilalui oleh seseorang untuk menemukan sebuah kedamaian dalam hati. Sampai pada akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri serta bisa memahami jika memaafkan adalah puncak dari kepuasan hati.
Memaafkan juga akan memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan mental Anda.
Pertama, Membantu Meredakan Stres
Kalian pasti pernah mengalami, jika menaruh rasa benci yang berlebihan dan cenderung tidak memaafkan seseorang akan membuat pikiran jadi lebih stres. Ada rasa marah, benci sehingga membuat energi yang dihasilkan menjadi negatif.
Energi negatif inilah yang kemudian membuat kita menjadi semakin tertekan hingga akhirnya pikiran menjadi kacau dan stres. Maka sangat penting rasanya kita mulai belajar memaafkan. Tidak hanya baik secara agama dan kehidupan, nyatanya memaafkan bisa membantu kita untuk meredakan rasa stres dalam pikiran.