Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Nauval

TERVERIFIKASI

Perawat | Aceh Tulen

Nostalgia Masa Kecil Saat Ramadan: Rindu Antri "Ie Bu Kanji" di Kampung Halaman

Diperbarui: 2 April 2023   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasak ie bu kanji, Sumber: GoNews

Dalam catatan sejarah, Aceh merupakan daerah pertama masuknya islam di Nusantara. Maka tidak heran banyak sekali adat istiadat Aceh hingga sekarang masih cukup kental dengan islam. Adat Aceh menyatu dengan syariat islam dan menjadi sebuah hal yang masih dijaga sampai sekarang.

Banyak sekali adat Aceh yang terkesan unik dan cukup bagus jika terus dipertahankan. Misalnya adat memasak ie bu kanji  saat Ramadan. Nah jika bicara soal adat yang satu ini, maka sudah semestinya kita jelaskan secara lebih rinci dan lengkap, mari langsung saja kita bahas.

Ini merupakan bagian dari nostalgia saya saat masih kecil ketika Ramadan. Momen masa kecil memang sangat dirindukan oleh banyak orang. Banyak sekali kenangan yang dirindukan. Jika ditanya, saya pribadi juga ada kenangan masa kecil yang cukup saya rindukan hingga saat ini yaitu antri untuk mengambil ie bu kanji saat Ramadan di Masjid.

Ie bu kanji atau kanji rumbi merupakan masakan yang dimasak khusus pada bulan Ramadan di setiap Masjid maupun Meunasah di Aceh. Ini merupakan bagian dari adat Aceh ketika datangnya bulan Ramadan. Aceh dikenal dengan berbagai perayaan kendurinya hampir setiap bulan di tengah masyarakat. 

Dalam Almanak Aceh (Kalender) nama setiap bulan semuanya diubah ke dalam Bahasa Aceh. Penamaan setiap bulan itu ditandai dengan adanya kenduri, termasuk kenduri ie bu kanji pada bulan Ramadan.

Saya akan menceritakan sedikit mengenai adat memasak kanji rumbi saat Ramadan di kampung halaman saya yaitu Kabupaten Pidie. Karena adat di Aceh cukup beragam, setiap Kabupaten yang ada di Aceh punya adat sendiri termasuk dalam memasak ie bu kanji saat Ramadan.

Sedekah untuk Sedekah

Kenapa disebut sedekah untuk sedekah ? biasanya biaya memasak kanji rumbi ini disedekahkan oleh masyarakat kepada panitia Masjid maupun Meunasah. Kemudian ada juga masyarakat yang memberikan sedekah berupa ayam atau udang untuk dijadikan bahan tambahan memasak kanji rumbi.

Biaya memasak ini juga di ambil dari uang sewa tanah sawah Masjid yang disewa oleh masyarakat. Tidak ada yang perlu ditakutkan terkait soal biaya memasak ini, karena pada bulan yang istimewa ini banyak sekali orang yang gemar bersedekah.

Proses memasak kanji rumbi tidak memakan waktu yang lama. Namun berbeda jika dimasak ketika bulan Ramadan. Karena ini dimasak dalam jumlah yang besar, biasanya akan dimasak satu atau dua "beulangoeng tanoh" atau wajan berukuran besar.

Maka proses memasaknya pun membutuhkan waktu yang lama. Mulai dari persiapan hingga proses pembagian nantinya. Persiapan dimulai pada pukul 15.00 WIB, memotong bawang merah, membersihkan ayam atau udang, menyalakan api karena biasanya tidak dimasak memakai kompor gas melainkan dengan kayu bakar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline