Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Nauval

TERVERIFIKASI

Perawat | Aceh Tulen

Pentingnya Ilmu Etnobotani dalam Prosesi Adat "Peusijuek" di Aceh

Diperbarui: 2 Februari 2022   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upacara adat Aceh peusijuek yang mengakar kuat dan masih dilakukan oleh masyarakat Aceh (Iwan IUI/commons.wikimedia.org)

“Mate Aneuk Meupat Jeurat, Gadoeh Adat Pat Tamita”

Kalau meninggal anak kita tahu kuburannya, tetapi kalau adat yang hilang hendak dicari ke mana. Itulah sepenggal hadih maja atau pepatah Aceh yang cukup familiar di kalangan masyarakat Aceh.

Menjaga serta melestarikan adat dan budaya bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang membuat mengapa anak muda sekarang mulai melupakan adat istiadat asalnya. 

Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) merupakan salah satu dari sekian banyaknya alasan mengapa adat dan budaya mulai dipinggirkan.

Jika kita bisa lebih bijak, harusnya dengan semua kemajuan yang ada bisa membuat adat dan budaya dikenal luas oleh banyak orang. 

Bermacam promosi bisa dengan mudah kita lakukan. Apalagi sekarang kita sudah memasuki era digital, artinya peluang promosi adat akan cukup besar berhasil dilakukan.

Sebagai salah satu generasi milenial, saya cukup menyayangkan hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh kawula muda. 

Sebagai seorang yang cukup gemar menggali informasi tentang adat dan budaya. Mencari informasi di lapangan bukanlah tugas yang mudah. 

Pengetahuan tentang budaya ini hanya diketahui oleh tokoh-tokoh yang dituakan dalam masyarakat dan jumlahnya pun tidak banyak.

Prosesi Peusijuek, salah satu adat yang masih populer di Aceh [Sumber: Tempat Belajar Fotografi]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline