"Sadarlah, aku telah mencintaimu dengan terengah-engah. Mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yang boleh mengisi setiap rongga."
- Wira Nagara -
Kutipan ini saya rasa cocok untuk mengawali sebuah tulisan tentang cinta. Siapa yang tidak tahu tentang cinta ?. Semua orang pasti akan tersenyum bahagia jika mendengar kata " cinta ". Sebab cinta itu bikin candu. Apalagi jika sudah sampai pada tahap " jatuh cinta ", maka cinta akan menemukan tempatnya untuk singgah.
Kita selalu punya seribu cara untuk menerima " cinta ", meski cinta yang salah. Namun, sebenarnya terkadang kita juga suka bersikap egois. Ketika cinta itu pergi, kita tidak mampu menerima kenyataan meski sudah dijelaskan berkali-kali. Kita selalu siap menerima cinta, dan selalu saja tidak mampu merelakan ketika cinta itu pergi. Begitulah kita.
Cinta memang begitu adanya. Ada masa ketika cinta membuat kita tersenyum bahagia. Begitu sebaliknya, kadang cinta juga bisa membuat hati tergores luka. Seperti halnya yang berlaku pada pasangan kekasih. Ada masanya kala hati sedang dilanda asmara, dirundung rindu, tersenyum ketika memandang foto pujaan hatinya, kalau kata anak jaman sekarang " serasa dunia milik mereka berdua ". Masa-masa ini bisa dikatakan sebagai momen-momen paling bermakna bagi mereka.
Meski begitu, akan ada waktu ketika pasangan ini tidak bisa lagi berkompromi. Rasa jenuh, bosan, semua rasa bercampur aduk dengan rentetan-rentetan masalah yang semakin memperburuk keadaan. Pada keadaan seperti ini kedewasaan setiap pasangan akan diuji. Kesetiaan satu sama lain akan dipertanyakan. Bagaimana cara menyikapi masalah akan menjadi penentu lanjut tidaknya hubungan mereka.
Nah, daripada tulisan ini ngawur entah kemana-mana, berikut akan saya bagikan tips-tips menyelesaikan masalah " percintaan " dengan pasangan kekasih anda. Siapa tahu mungkin ada yang sedang butuh, kan ? Yuk langsung saja disimak !
Pertama, Jangan Pernah Berbohong
Katakanlah apa adanya pada pasangan anda. Jangan berbohong meski itu untuk kebaikan. Sebab hal ini nantinya akan menjadi bumerang untuk anda sendiri. Jika sudah berbohong sekali, maka tidak ada jaminan jika anda akan mulai terus berbohong kedepannya. Dalam menjalani sebuah hubungan, kejujuran merupakan pondasi utama yang terus selalu dijaga.
Kedua, Instropeksi Diri