Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Naufal Islam

Mahasiswa S1. Pendidikan Geografi

Game Based-Learning and Disaster Risk Reduction: Can it Relevant? Pembelajaran Adaptif Menuju Kesiapsiagaan Bencana

Diperbarui: 13 November 2022   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana melalui Game-Based-Learning/dokpri

Malang-Kali ini, Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Mahasiswa Universitas Negeri Malang, berkontribusi kembali dalam mengatasi berbagai masalah di masyarakat, salah satunya berkaitan dengan kebencanaan. Tim yang Abdimas yang beranggotakan  Dewi Ayu R, M. Azahrudin, Pravda Reysano C, dan Sabrina Salsabilah memberikan pendidikan dan pelatihan kesiapsiagaan bencana melalui aplikasi Game Based-Learning, dengan sasaran kelompok rentan yaitu siswa SD Negeri Tasimadu 2, Kota Malang.

Kebencanaan sebagai bagian dari fenomena alam tidak terlepas dalam anggapan manusia. Anggapan tersebut kemudian, termanifestasi dalam pengetahuan manusia. Pengetahuan sebagai suatu  informasi yang diintepretasikan oleh panca indera memiliki peranan yang esensial tidak terkecuali terkait dengan kebencanaan, ujar Sabrina dalam sesi wawancara.

Anggapan terhadap kebencanaan tidak seluruhnya dapat diinternalisasikan dalam masyarakat, bahkan dalam struktur umur berupa usia tidak menjamin seseorang memahami betul terkait dengan fenomena kebencanaan.

Oleh karena itu, fokus kita ditujukan pada kelompok rentan, utamanya anak-anak dimana perlu pembimbingan khusus melalui sosialisasi dalam meningkatkan pemahaman, dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan siswa. Imbuh Pravda.

Game Based-Learning dapat menjadi pembelajaran adaptif dalam internalisasi dan aktualisasi pemahaman kebencanaan pada mitra. Proses pembelajaran yang interaktif dan atraktif dapat memberikan kontribusi pada efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan program. 

Peranan Game Based-Learning mengarah pada pencapaian situasi belajar yang menyenangkan pada siswa. Sehingga, pemerolehan materi dalam pengabdian ini akan berjalan optimal. Lanjut Azahrudin dalam sesi interview.

Desain Game Based-Learning berbasis board game memberikan skema permainan yang menyenangkan. Siswa dihadapkan pada beberapa role yang nantinya akan mengarah pada pencapaian kompetensi yang sepenuhnya sudah ditentukan melalui penyamaan persepsi antara Tim Abdimas dan Guru Pengampu.

Desain yang kami buat berupa board game, tujuannya siswa dapat bermain dan belajar sehingga pemenuhan kompetensi siswa dalam Kompetensi Dasar tersebut dapat terpenuhi secara optimal. Ujar Dewi.

Pengabdian ini dilaksanakan dua hari (01 - 02 November 2022) dengan durasi dua jam setiap pertemuannya menekankan pada dua kegiatan besar. Kegiatan pertama melalui internalisasi materi menggunakan metode sosialisasi. Siswa akan mendapatkan materi melalui pemaparan dari Tim Abdimas mengenai Konsep Dasar Kebencanaan, Jenis, Dampak, dan Peran Lembaga dalam Menangani Fenomena Kebencanaan. 

Pada pertemuan selanjutnya, dilakukan pelatihan kesiapsiagaan bencana melalui aplikasi dan implementasi Game Based-Learning dalam pembelajaran, siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dalam permainan tersebut. Pada setiap role box terdapat materi dan evaluasi berbasis digital, sehingga proses pelatihan berjalan dengan lancar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline