Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Naufal Azfa

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Berkunjung ke Brebes, Mencicipi Gurihnya Sate Blengong

Diperbarui: 21 Mei 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detiknews.com

        Pada umumnya, daging yang dapat dijadikan dalam membuat sate adalah daging ayam maupun daging kambing. Namun, berbeda ketika anda berkunjung ke Brebes akan menemui sate yang dagingnya berasal dari blengong, yaitu perkawinan antara bebek dan entok yang hidup disepanjang sungai dan rawa-rawa. Sate blengong ini dapat ditemui dengan mudah, bisa mencari di warung-warung sate blengong maupun membeli kepada penjual sate blengong keliling yang dijual mulai dari sore hingga larut malam. Kisaran satu tusuk sate blengong mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu per tusuk.

       Sate blengong Brebes memiliki karakteristik yang unik seperti tusuk sate yang panjang, ukuran daging yang besar, dagingnya lembut, disajikan dengan kupat glabed dengan kuah kuning kemerahan dan dilengkapi dengan bawang goreng dan krupuk mie kuning. Uniknya blengong yang dipakai harus dari hasil perkawinan bebek dan itik, bukan sepasang blengong yang dikembangbiakkan.

       Cara menyajikan sate blengong ada dua jenis, dibakar seperti sate pada umumnya dan direbus dengan rempah-rempah. Sebelum dibakar, daging blengong direbus terlebih dahulu agar dagingnya empuk dan rempah-rempahnya bisa meresap. Adapun kuah sate blengong terbuat dari santan dan bumbu-bumbu dapur yang mirip seperti kuah opor. Hal ini yang membuat sate blengong gurih dan pedas yang digemari oleh banyak orang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline