Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Naufal Ammar

Mahasiswa - Universitas Nasional

Peran UNAIDS dalam Menangani Kasus HIV/AIDS di Indonesia melalui SDGs

Diperbarui: 8 Januari 2024   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unaids.org

UNAIDS adalah singkatan dari "Joint United Nations Programme on HIV/AIDS" atau Program Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang HIV/AIDS. UNAIDS adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab untuk memimpin, mengoordinasikan, dan mengadvokasi upaya global dalam mengatasi pandemi HIV/AIDS. Tujuan dari UNAIDS adalah untuk mengakhiri pandemi HIV/AIDS sebagai ancaman kesehatan global pada tahun 2030. UNAIDS bekerja sama dengan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga-lembaga internasional, LSM, dan masyarakat sipil untuk menyediakan pendampingan, advokasi, dan sumber daya yang diperlukan dalam menyusun dan melaksanakan strategi pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV/AIDS.

UNAIDS adalah model untuk reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan merupakan satu-satunya Program Bersama yang disponsori bersama dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini mengacu pada pengalaman dan keahlian dari 11 Kosponsor sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dan merupakan satu-satunya entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan masyarakat sipil terwakili di badan pengaturnya.

UNAIDS telah membantu memposisikan, membentuk, dan meningkatkan tanggapan terhadap HIV tidak seperti organisasi lain, mendorong dialog dan membawa komunitas yang tertinggal dari pengambilan keputusan. UNAIDS telah membentuk kebijakan publik tentang HIV di tingkat global, regional dan nasional.

Apa itu HIV dan AIDS?

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem imunitas. Infeksi virus ini mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda--benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh sudah tidak mampu lagi melawan infeksi yang masuk, AIDS merupakan suatu kumpulan gejala penyakit akibat kerusakan sistem imun yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Dengan kata lain, perbedaan HIV dan AIDS ini yaitu terletak pada konteksnya. HIV adalah virus yang menyebabkan melemahnya sistem imunitas tubuh. Sedangkan, AIDS adalah kondisi gangguan kesehatan yang diakibatkan dari melemahnya sistem imunitas tubuh tersebut.

Di Indonesia, insiden HIV mencapai 0,19 per 1000 penduduk (UNAIDS, 2018; World Health Statistics, 2018). Insiden tersebut masih di bawah angka global (0,26 per 1000 penduduk), namun berada di atas angka ratarata wilayah Asia Tenggara (0,08 per 1000 penduduk) (World Health Statistics, 2018). Bahkan Indonesia menempati urutan tertinggi ketiga. jumlah odha serta kasus infeksi baru wilayah Asia Pasifik setelah India dan China. Selain itu, kematian karena AIDS di Indonesia juga dilaporkan meningkat hingga 68% di tahun 2016 (WHO, 2018). Kondisi ini menjadi tantangan berat Indonesia untuk mencapai tujuan SDGs di tahun 2030.

Sustainable Development Goals dan HIV/AIDS di Indonesia

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan hasil kesepakatan 193 negara yang tergabung dalam PBB sebagai upaya pembangunan bersama hingga 2030 untuk mencapai kemaslahatan manusia dan bumi. Dokumen kesepakatan SDGs diterbitkan pada Oktober 2015 dan merupakan kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu dari 17 tujuan SDGs adalah kehidupan sehat dan sejahtera (Tujuan 3), yang menyatakan mengakhiri epidemi AIDS di tahun 2030.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline