Nama tempat ini bernama perkampungan budaya Betawi setu babakan Yang ber Alamat Jl. M Kahfi II , Jagakarsa, Jakarta Selatan
Latar Belakang : Setu babakan adalah suatu perkampungan budaya Betawi yang ada di Jakarta yang lebih tepatnya di Jl. M Kahfi II Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempat ini banyak berbagai kuliner dan spot foto yang bagus dengan danau di tengahnya . dan ada salah satu wisata bebek bebekan dan perahu naga. Dan untuk bebek bebekan dan perahu naga di Kelola oleh warga setempat dan saat ini masih jarang alat alat pengawasan , dan masih rawan terjadinya hal hal yang tidak di inginkan. Walaupun sampe saat ini belum ada hal yang tidak di inginkan tetapi setidaknya bisa untuk mengantisipasi
Sumber daya Manusia dan pengelolanya
Untuk SDM dan pengelola pada tempat wisata ini di Kelola oleh waarga setempat, dan kurang nya pengawasan dari pengelola resmi dari setu babakan nya, kenapa begitu? Karena di saat saya observasi untuk tempat bebek bebekan dan perahu naga nya kurang di perhatikan , sangat kotor dan kurang nya pengawasan. Untuk pengelola pastinya saya tidak bertemu orang satu pun karena saat ini setu bbakan belum dibuka oleh pemerintah daerah, karena adanya covid 19.
Walaupun tempat ini dalam pengawasan pemerintah daerah tetapi untuk wisata yang bebek bebekan dan perahu naga menjadi warga yang mengelola, saya sempat bertanya kepada orang atau warga setempat memang benar untuk wisata ini yang mengelola warga, dan biasanya jika dibuka ini sangat ramai orang yang ingin naik bebek bebekan dan perahu naga, dan saya juga bertanya untuk yang bertanggung jawab ini siapa, dan di jawab warga setempat. Ini seharusnya menjadi perhatian lebih untuk pengelola resmi setu babakan untuk ikut meperhatikan , karena antusias pengunjung yang sangat tinggi untuk menaiki wisata ini. Karena kita tidak tau kapan kecelakaan itu terjadi.
Tempat yang beresiko
Untuk tempat yang beresiko adalah di tengah danau. Kenapa? Karena bebek bebekan dan perahu nag aitu muter, dan ketengah danau. Jika suatu saat terjadinya kecelakaan, maka itu sangat beresiko. Dan saya bertanya disini apakah ada pengaman nya? Dan di jawab biasanya ada untuk pelampung di situ, tetapi pelampungnya sudah kurang layak pakai. Saya ingin memfoto pelampungnya tapi tidak ada disitu . di karenakan masih tutup. Itu sudah jelas menjadi bahaya tersendiri, dan seharusnya menjadi perhatian warga dan pengelola resmi.
Apakah di tempat tersebut ada P3K?
Menurut saya untuk kondisi seperti ini yang saya perhatikan tidak ada. Karena ini adalah wisata yang langsung turun ke danau . dan untuk P3K nya hanya pelampung saja yang sudah kurang layak pakai seperti apa yang sudah di jelaskan oleh warga tersebut
Apakah ada jalur evakuasinya?