Makin hari makin susah saja,
Menjadi manusia yang manusia
Sepertinya menjadi manusia adalah masalah buat manusia
Potongan lirik lagu dari Iksan Skuter yang berjudul "bingung" adalah gambaran realitas kehidupan manusia. Kita terlalu sibuk menjadi Tuhan bagi manusia lain, padahal kita juga manusia yang seharusnya memanusiakan manusia.
Sesuai dengan fitrah manusia, kita memiliki hak dan kewajiban serta tanggungjawab sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna dan paling seksi, eh becanda sayang.
Berbicara perihal hak dan kewajiban manusia tidak luput dari persoalan-persoalan yang hari ini sangat dekat dan sering terjadi disekitar kita, yakni pelanggaran HAM. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi tentu disebabkan oleh berbagai aspek, salah satunya adalah ketidakpahaman terhadap HAM itu sendiri.
Ketidakpahaman terhadap HAM juga disebabkan dari penolakan terhadap HAM yang kerap kali digaungkan sebagai produk barat. Hal ini sering terdengar dikalangan mayoritas dan terjadinya pelanggaran-pelanggaran HAM kebanyakan dilakukan oleh kelompok mayoritas.
Jika ditelisik lebih jauh, semua agama meyakini tentang "fitrah" manusia dan mengajarkan untuk saling menjaga serta menghormati terhadap sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah nilai tertinggi, bahkan diatas agama. Sebab, setiap agama menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Persoalan paling mendasar dari pelanggaran HAM yang terjadi adalah ketidakpahaman terhadap HAM serta hilangnya kepedulian terhadap manusia-manusia lain.
Baca juga: Bagaimana Menjadi Manusia?
Bisa jadi, kita adalah salah satu dari sekian banyak pelaku pelanggaran HAM. Hal-hal sepele yang kita anggap biasa saja, mungkin bagian dari pelanggaran HAM yang tidak kita ketahui. Oleh sebab itu, pentingnya menumbuhkan kesadaran tentang kepedulian terhadap manusia lain dengan edukasi-edukasi seputar HAM.
Suar Asa Khatulistiwa yang kini tlah memfasilitasi pemuda-pemudi dalam membangun kesadaran dan pemahaman seputar HAM. Hal ini merupakan langkah kongkrit sebagai upaya mencetak manusia yang peduli perihal HAM.