Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang ditempattugaskan di Desa Gulun, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berkolaborasi dengan pemerintah desa dan Karang Taruna setempat menggelar karnaval budaya dan pentas seni dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 pada Ahad (21/8). Acara tersebut sekaligus menandai untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Gulun digelar secara serentak dan besar-besaran pada tingkat desa.
Peringatan HUT RI yang dilaksanakan dengan pengadaan acara karnaval budaya dan pentas seni ini dimulai pada pukul 12.30, di mana delegasi dari masing-masing RT berkompetisi dalam karnaval budaya dengan menampilkan iring-ringan maskot dan kostum ciri khasnya masing-masing. Karnaval dilaksanakan dengan mengikuti jalan protokol desa dengan titik awal balai desa dan berakhir di lapangan desa.
Seluruh RT di Desa Gulun yang berjumlah 24 RT dari 4 RW tampak sangat antusias untuk ikut berpartisipasi dan berkompetisi dalam acara ini. Maskot yang ditampilkan masing-masing RT pun tampak beragam dan unik.
Salah satu di antaranya adalah sang juara umum RT 09, yang menampilkan maskot dengan mengangkat tema trademark Tanah Winong Gulun yakni produksi kerajinan genteng yang disimbolkan dengan jerobong pembakaran genteng. RT-RT lain pun tidak kalah unik dan beragamnya, seperti menampilkan kesenian dan budaya suku tertentu, maskot dengan tema hasil bumi, maskot dan kostum kerajaan di nusantara, maskot dan kostum nuansa perjuangan kemerdekaan dan kebangsaan, serta masih banyak lagi keunikan jenis dan keberagaman yang ditampilkan. Keunikan serta masifnya jumlah peserta karnaval membuat banyak masyarakat dari luar desa yang tertarik untuk datang dan menyaksikan.
Malam harinya, diadakan pentas seni yang menjadi wadah bagi warga Desa Gulun dan sekitarnya untuk menunjukkan minat dan bakatnya pada bidang seni budaya. Beberapa warga dari berbagai latar belakang demografis menampilkan berbagai macam kesenian.
Seperti peserta taman kanak-kanak dan sekolah dasar yang menampilkan seni vokal dan tari-tarian, Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan madrasah diniyyah yang menampilkan seni religi, remaja yang menampilkan seni musik akustik, bahkan sampai ibu-ibu yang menampilkan nyanyian dan tarian. Selain pertunjukkan seni budaya, pada acara tersebut juga dilakukan pembagian doorprize dengan sistem kupon dan partisipasi.
Acara ini digelar bukan tanpa tujuan yang jelas. Secara garis besar, digelarnya acara ini adalah untuk mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki oleh Desa Gulun.
Yang pertama dari segi sumber daya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya HUT kemerdekaan RI di Desa Gulun biasanya diperingati dengan lomba-lomba yang diselenggarakan oleh masing-masing RT, pada tahun ini sumber daya untuk lomba-lomba tersebut dialihkan untuk acara yang lebih besar yakni kompetisi maskot antar RT se-Desa Gulun, yang tentunya menyedot animo masyarakat yang jauh lebih besar pula. Tidak hanya untuk warga Desa Gulun sendiri, sebagian besar pengunjung dan penonton acara ini berasal dari luar desa, bahkan beberapa di antaranya dari luar Kecamatan Maospati. Hal ini tentunya sejalan dengan proyek jangka panjang pemerintah desa yang ingin membuat Desa Gulun dikenal dengan citra "Desa Budaya", bukan hanya dikenal sebagai desa produsen kerajinan genteng seperti saat ini.