Kelestarian lingkungan menjadi salah satu masalah yang paling utama dan diperhatikan oleh kebanyakan orang. Pengelolaan sampah rumah tangga khususnya sampah organik merupakan isu permasalahan yang belum dapat terselesaikan secara efektif.Fasilitas tempat pembuangan sampah akhir pun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena media pembuangan sampah seperti tong masih sangat terbatas. Sebagian warga juga terlihat masih menimbun sampah rumah tangga menjadi satu kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir untuk dibakar oleh petugas tanpa adanya pemrosesan lebih lanjut.
Seperti yang diketahui sampah adalah sisa atau buangan yang dihasilkan dari proses produksi industri maupun domestik (rumah tangga) yang bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi. Sampah bila tidak dikelola dengan baik akan menjadi berbahaya sehingga merugikan bagi masyarakat. Namun apabila dikelola dengan baik sampah dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Terbukti kebermanfaatan sampah ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat untuk memilah dan memilih sampah sesuai dengan jenisnya.
Seperti pengelolaan sampah di Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo yang belum mendapat perhatian lebih. Meskipun terdapat tempat pembuangan akhir di desa, nyatanya sampah-sampah rumah tangga hanya akan dibakar setelah membentuk gunungan tanpa ada tindak lanjut.
Dari latar belakang tersebut, mahasiswa KKN UNS Kelompok 243 mengangkat program pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik guna memberikan solusi untuk permasalahan lingkungan yang terjadi di Desa Joho, Mojolaban pada Minggu (29/8/2021).
Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik ini diselenggarakan di dekat balai desa Joho dan dihadiri oleh 31 peserta dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Program ini dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan, yaitu sosialisasi pengelolaan sampah, pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik, dan dilanjutkan dengan menanam tanaman hias pucuk merah. Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN UNS Kelompok 243 mendapatkan bimbingan dari Dr. Yuyun Estriyanto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing lapangan.
Proses pengomposan sendiri memakan waktu selama kurang lebih satu bulan tergantung dengan takaran awal. Dari proses tersebut nantinya akan dihasilkan pupuk cair dan pupuk padat. Hasil dari pengomposan ini nantinya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman hias, sayur, maupun tanaman pangan.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan diharapkan program ini dapat diterapkan oleh warga Desa Joho dalam jangka waktu kedepan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H