Lihat ke Halaman Asli

Love in Autumn Part 2

Diperbarui: 5 Agustus 2018   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

australia.com

Part sebelumnya klik disini

"Alexa, siapa nama wanita itu?" tanya Richard datar.

"Lauren. Lauren Stephanie, tuan"

Lauren mengerutkan dahi. Ia bingung mengapa Richard menanyakan namanya? Apakah Richard akan menuntutnya di pengadilan? Detak jantungnya tak karuan  saat ia melihat tatapan laki-laki itu. Tatapan itu terlihat menakutkan yang membuat  tubuhnya mengigil padahal cuaca hari ini begitu cerah. Entah kenapa ia merasa takut dan khawatir, apa yang   dipikirkannya  akan terjadi.

Richard berlalu meninggalkannya. Ia  tahu bahwa kejadian itu tidak sengaja. Bagaimana mungkin, Lauren sengaja melakukan jika  ikut jatuh bersama dengan laki-laki itu. Secara logika tidak masuk akal, bukan?

Alexa menyuruh Lauren keluar sebelum tindakan tegas ia lakukan. Lauren melangkah keluar sambil menundukkan kepala. Ya Tuhan! Serumit inikah hidup Lauren. 

Sial! Sial! Kenapa bisa terjadi? Apa yang harus kulakukan. Gumannya lirih.

Lauren terus melangkah. Entah kemana tujuan ia berjalan,  mencari pekerjaan untuk mengumpulkan sepersen demi sepersen. Ia harus bisa! Pasti bisa! Hanya butuh perngorbanan dan perjuangan. Hidup Lauren sepenuhnya hanya  untuk ibunya. 

Lauren berhenti melangkah dan menatap sebuah gedung  berdinding kaca. Pada papan nama yang tergantung diatas pintu yang bertulisan Waterfront Cokctail Bar  Circular Quay. Lauren berharap ia bisa diterima kerja disini. Lauren melangkah masuk ke dalam gedung dan berhenti di depan meja repsesionis. 

"Ada yang bisa saya bantu?" seorang wanita tersenyum dibalik meja repsesionis.

  "Apakah ada lowongan pekerjaan" Lauren membalas senyum. "Saya butuh pekerjaan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline