Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Mulky Al Haramein

Akademisi Bersarung

Refleksi Harlah PMII ke-64: Mengukir Sejarah dan Menatap Masa Depan

Diperbarui: 18 April 2024   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret MAPABA Komisariat Fakultas Adab dan Humaniora selepas acara, (28/09/2023)/dokpri

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan PMII, merupakan sebuah organisasi mahasiswa Islam yang berdiri di berbagai kampus di Indonesia. Mayoritas anggotanya adalah muslim yang berhaluan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama'ah atau sejalan dengan ideologi Nahdlatul Ulama (NU). Perjalanan lahirnya PMII tidaklah mudah, dengan berbagai rintangan dan hambatan yang harus dihadapi, namun organisasi ini tetap esksis hingga saat ini.

Pada tanggal 17 April 1960 Masehi atau 21 Syawal 1379 Hijriah, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir dari rahim Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Saat itu, belum ada wadah organisasi yang khusus menampung aspirasi mahasiswa Nahdlatul Ulama di perguruan tinggi Islam maupun umum kecuali IPNU. 

Jika mendirikan organisasi NU baru dikhawatirkan agak susah untuk mengelola dan mengurus kedua organisasi yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama, sedangkan berdirinya IPNU masih terbilang sangat muda pada waktu itu yaitu 24 Februari 1954, oleh karenanya sekian beberapa tahun mahasiswa NU selalu mengalami proses dan dinamika sampai berdirinya PMII.

Sebanyak 13 mahasiswa Nahdlatul Ulama dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul di Surabaya untuk membahas pembentukan organisasi tersebut. Di antara 13 mereka adalah

1. Cholid Mawardi (Jakarta)

2. Said Budairy (Jakarta)

3. M. Sobich Ubaid (Jakarta)

4. M. Makmun Syukri, BA (Bandung)

5. Hilman (Bandung)

6. H. Ismail Makky (Yogyakarta)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline