Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Humanisasi dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi dan Teknologi

Diperbarui: 24 Desember 2024   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto Ilustrasi Pendidikan di Era Teknologi (Sumber: Kabar Pendidikan)

Pada era globalisasi saat ini, kita menghadapi kemajuan teknologi dan arus informasi yang terus berkembang. Semua aspek kehidupan manusia dipengaruhi secara signifikan oleh globalisasi, termasuk ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Salah satu kekuatan utama globalisasi adalah teknologi, yang telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan bahkan belajar. Perubahan ini membawa tantangan baru ke dunia pendidikan. Dunia pendidikan harus menghasilkan siswa yang tidak hanya pintar secara intelektual tetapi juga memiliki moralitas dan nilai kemanusiaan yang kuat.

Pendidikan humanisasi, yang menekankan pada nilai-nilai kemanusiaan, menjadi salah satu jawaban dalam menghadapi tantangan globalisasi dan teknologi. Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga peka terhadap sesama, berempati, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat serta lingkungan.

Pendidikan Humanisasi

(Foto Ilustrasi Pendidikan Humanisasi (Sumber: Beritasumbar.com))

Pendidikan humanisasi adalah metode yang berpusat pada pemanusiaan siswa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia secara keseluruhan dari segi intelektual, emosional, sosial, dan moral. Prinsip dasar dari pendekatan ini adalah menghargai martabat manusia sebagai individu yang memiliki hak, kebebasan, dan tanggung jawab dalam kehidupan sosial. Konsep ini menekankan pada pembentukan karakter dan kepribadian yang lebih utuh, yang mencakup nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang kuat.

Pendidikan humanisasi menekankan pendekatan holistik, yaitu sebuah pendekatan yang melihat siswa sebagai individu yang memiliki berbagai dimensi yang masing-masing memerlukan pengembangan bersama. Kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan dan sikap), dan psikomotorik adalah tiga dimensi utama yang diperhatikan dalam pendidikan ini. Tujuan dari pembelajaran holistik ini adalah untuk menghasilkan individu yang seimbang yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga berempati dan bertanggung jawab terhadap orang lain.

Paulo Freire, seorang tokoh penting dalam pendidikan humanistik, berpendapat bahwa pendidikan seharusnya menjadi alat pembebasan yang membantu siswa menjadi sadar kritis terhadap realitas sosial di sekitar mereka. Dengan cara ini, siswa dapat memahami kondisi sosial mereka, berpikir kritis tentang ketidakadilan yang ada, dan bertindak untuk perubahan yang lebih baik. Freire menekankan pentingnya diskusi di antara guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Pendidikan humanisasi juga sangat menekankan pada aspek etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari. John Dewey menyatakan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan untuk memberi siswa pengetahuan, tetapi juga untuk memberi mereka kepekaan sosial dan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana berdasarkan nilai-nilai moral yang mereka pelajari. Menurut Dewey, pendidikan harus menanamkan rasa tanggung jawab sosial pada siswa agar mereka menjadi warga negara yang baik dan aktif dalam masyarakat.

Pendidikan humanisasi juga menekankan pentingnya solidaritas sosial, yaitu pemahaman bahwa setiap individu saling bergantung satu sama lain. Ini sesuai dengan gagasan Nel Noddings tentang pendidikan, yang berfokus pada "etika care", atau etika peduli, di mana pendidikan tidak hanya tentang apa yang diajarkan tetapi juga tentang hubungan yang dibangun antara guru dan siswa. Menurutnya, pendidikan yang baik adalah yang mengajarkan siswa untuk berkolaborasi dan bertanggung jawab satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama baik di sekolah maupun di masyarakat luas.

Tantangan Globalisasi

(Foto Ilustrasi Tantangan Globalisasi pada Pendidikan (Sumber: depok pos))

Globalisasi telah memiliki dampak yang signifikan pada banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Meskipun globalisasi menawarkan banyak peluang untuk kemajuan pendidikan, itu juga membawa tantangan yang signifikan, terutama dalam mempertahankan keragaman budaya dan identitas pendidikan di tengah dominasi pengaruh global yang semakin kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline