Lihat ke Halaman Asli

KKNT UNDIP: Strategi Pemberdayaan UMKM di Era Pandemi Melalui Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Diperbarui: 6 Juni 2022   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Modul Keuangan untuk UMKM/dokpri

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan berbagai sektor perekonomian, salah satunya adalah UMKM. Data dari KEMENKOPUKM sekitar 37 ribu lebih UMKM melaporkan terdampak pandemi covid-19. 

Sebanyak 56% merasakan terjadinya penurunan penjualan, kemudian 22% melaporkan kesulitan memperoleh modal dan melunasi pinjaman, 15% terkendala dalam pendistribusian barang dan 4% merasa kesulitan memperoleh bahan baku. Kondisi tersebut masih akan terus berlangsung hingga pandemi berakhir atau setidaknya berubah statusnya menjadi endemi.

Di lain hal, UMKM memegang peran penting dalam perekonomian indonesia. Prasetyo (2008) menyebutkan bahwa peran UMKM diantaranya: (1) memberantas kemiskinan melalui penyediaan lapangan kerja yang luas; (2) sebagai sumber penciptaan pasar baru dan inovasi; dan (3) pemain penting dalam ketahanan ekonomi nasional dan pengembangan ekonomi lokal. Namun, peran penting belum dipahami oleh pelaku UMKM secara menyeluruh. 

Banyak pelaku UMKM yang terjebak dalam pola pikir "yang penting usahanya jalan". Padahal, keberlanjutan usaha harus ditunjang dengan berbagai hal seperti pembukuan keuangan yang terstruktur, akses permodalan yang mudah, hingga perencanaan operasi dan pemasaran yang baik.

Selain itu, pemahaman akan pentingnya penyusunan pembukuan keuangan belum dimiliki oleh pelaku UMKM. Kondisi tersebut diperparah dengan tingkat pengetahuan tentang sistem pembukuan yang baik juga belum ada. 

Seperti pada UMKM Keripik Kentang Alfia Desa Sikunang yang tidak memiliki sistem pencatatan keuangan karena ketidakpahaman dalam menyusun pencatatan keuangan. Atas dasar itu, Mahasiswa KKN Tematik Wonosobo terjun untuk membantu memberikan pendampingan dan edukasi penyusunan laporan keuangan untuk UMKM yang ada di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, program pendampingan dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama pendekatan berbasis buku yang mana menggunakan enam jenis buku, yaitu buku kas, biaya, penjualan, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi, dan buku lain-lain. 

Kedua pendekatan berbasis aplikasi dengan memanfaatkan program aplikasi Si Apik yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. Aplikasi Si Apik menyediakan siklus akuntansi, penyusunan laporan keuangan, kinerja keuangan, bahkan hingga analisis laporan keuangan secara komprehensif.

Dalam pelaksanaannya, pendampingan  dilakukan secara rutin sebanyak tiga kali secara door to door. Pendampingan dilakukan pada UMKM Keripik Kentang Alfia yang ada di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. UMKM tersebut  memproduksi aneka camilan berbahan kentang, seperti keripik kentang, dodol kentang, dan lainnya.

Adapun sistem pembukuan yang digunakan adalah pembukuan berbasis perusahaan manufaktur. Sistem tersebut dinilai sesuai dengan kondisi core business UMKM tersebut yang mana mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Kegiatan pendampingan meliputi: (1) pendampingan pencatatan transaksi ke dalam enam buku; (2) pencatatan transaksi berbasis persamaan dasar akuntansi; (3) pencatatan transaksi berbasis aplikasi; (4) penyusunan financial statement secara manual dan berbasis aplikasi; dan (5) perhitungan harga jual produk yang lebih akurat dengan mengenalkan metode Nave Cost Plus Methode atau penentuan harga jual dengan menggunakan persentase laba yang dianggap pantas pada biaya bahan baku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline