Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Singkat MEC (Mandiri Enterpreneur Center)

Diperbarui: 13 Agustus 2022   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi pixabay.com)




 MEC (Mandiri Entrepreneur Center)

MEC atau Mandiri Enterpreneur Center adalah program pemberdayaan Lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri dengan visi misi memandirikan anak yatim dhuafa.Berdiri pada tahun 2007, generasi muda yatim dhuafa diberikan bekal skill, pengembangan mental mandiri dan akses untuk dunia kerja atau wirausaha, Dan langsung Menerapkan secara langsung ilmu di kelas. 30% Teori 70% Praktek.

Mandiri Entrepreneur Center beralamatkan di jalan jambangan No 70 Jambangan Surabaya. Mandiri Entrepreneur Center (MEC) didirikan oleh Yayasan Yatim Mandiri. Yayasan Yatim Mandiri adalah lembaga sosial yang fokus pada pendidikan dan kemandirian anak-anak yatim seluruh Indonesia. Yayasan Yatim Mandiri berdiri sejak tanggal 31 Maret 1994 di Kota Pahlawan Surabaya. Anak-anak yatim disekolahkan mulai jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun setelah lulus SMA, mereka sulit mendapatkan pekerjaan, apalagi harus bersaing dengan lulusan diploma atau sarjana.

Dari situlah awal mulanya muncul pemikiran mendirikan MEC, agar adik-adik yatim yang lulus SMA sederajat mampu bersaing dalam dunia kerja. MEC adalah program pendidikan dan pelatihan siap kerja untuk anak-anak yatim lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat. Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan khusus bagi adik-adik yatim purna asuh untuk mencetak tenaga ahli di bidangnya, yang berjiwa entrepreneurship.

Pada tahun 2004 Yayasan Yatim Mandiri menambah pendidikan anak-anak asuh tersebut dengan nama Pusdiklat. Sebagian lulusan SMA yang di Pusdiklat dikirim belajar ke sejumlah lembaga pendidikan dan pelatihan. Misalnya, ke LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia) atau ke JSTC (Janzen Skill Training Center). Namun, hasilnya kurang efektif. Anak-anak Pusdiklat dinilai kurang giat belajar. Sebagian anak juga mengeluh tidak percaya diri, karena mereka merasa berbeda dari mahasiswa yang bukan yatim. Selain itu, beberapa anak Pusdiklat yang pamit kuliah ternyata jarang ditemui di kampus dan ketika bekerja banyak juga anak yang kurang percaya diri karena merasa sebagai anak yatim.

Melihat perkembangan dan fenomena yang terjadi, manajemen Yayasan Yatim Mandiri melakukan evaluasi, sehingga akhirnya terpikir untuk `mendirikan MEC untuk anak yatim purna asuh yang dilengkapi asrama. Dengan demikian, peserta Pusdiklat lebih mudah untuk dilakukan pengontrolan. Dari situlah pada akhirnya didirikanlah MEC pada 1 Juni 2007. Dengan susunan tim manajemennya sebagai berikut : Direktur oleh Ir. Bimo Wahyu Wardojo, Manajer Akademik oleh Mochamad Syachudin, M.Pd, Humas oleh Hendy Nur Rokhmansyah, S.Sos, Admin dan HRD oleh Sari Anggraini,S.Pd, Keuangan oleh Nike Saridiana,S.Pd dan Kepala Asrama oleh Maksum Arif, S.Hi.

Tujuan didirikanya MEC adalah agar peserta didik mampu mandiri secara ibadah, mandiri secara belajar dan mandiri secara ekonominya. Pada tahun pertama jumlah peserta didik hanya 35 anak dari yang ditargetkan oleh Yayasan Yatim Mandiri adalah 100 anak. Dan akhirnya tim manajemen MEC membuka pendaftaran gelombang dua untuk bisa menutup target yang telah ditentukan. Alhamdulillah tim bisa mendapatkan peserta didik sebanyak 50 anak dari berbagai belahan kota dan desa di Indonesia.

Pada angkatan pertama, jurusan yang dibuka adalah Akuntansi komputer, Administrasi Komputer, Teknisi Komputer dan Diklat Guru TK Islam. Konsep pendidikannya memiliki tiga pilar yaitu pendidikan akademik, pendidikan keagamaan dan pendidikan entrepreneur. Ketiga pilar tersebutlah yang akhirnya dipertahankan sampai sekarang.

Pada tahun 2009 angkatan III, terdapat perubahan jurusan berdasarkan hasil output angkatan I dan II, serta berdasarkan kebutuhan pasar kerja. Jurusan Akuntansi Komputer dan Administrasi Komputer dimarger menjadi Akuntansi Komputer Plus, karena dalam kenyataannya para alumni MEC yang jurusan Akuntansi Komputer ditempat kerjanya selain memegang kuangan juga dituntut untuk bisa menjadi admin dan Front Office. Sedangkan untuk jurusan Teknisi Komputer menjadi Teknisi Komputer Plus, karena dijurusan Teknisi Komputer ingin ditambahkan skill yang lain agar bisa memilih jenis pekerjaan lain yang tidak hanya menjadi seorang teknisi komputer. Materi yang ditambahkan adalah materi tentang desain grafis multimedia.

Pada tahun 2010 untuk angkatan IV juga terjadi perubahan khususnya di jurusan Teknisi Komputer Plus, terjadi pemekaran jurusan. Teknisi Komputer Plus diganti Teknisi Komputer dan Jaringan sampai sekarang. Sedangkan pemekaran jurusannya adalah Desain Grafis dan Multimedia. Terdapat juga penambahan jurusan yang juga disebut ShortCourse. Program Short Course ada dua jurusan, yaitu jurusan Culinary dan Otomotif. Untuk program Short Course ini bekerjasama dengan lembaga pendidikan lain, sehingga tempat belajarnya diluar kampus Kemandirian MEC.

bekerjasama dengan Tristar Culinary sedangkan Otomotif bekerjasama dengan Junkzen Skill Training Center (JSTC). Dan juga membuka cabang MEC di Malang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang Fakultas MIPA yang memiliki program pendidikan satu tahun, yaitu PABTI. Di PABTI jurusannya Teknik Informasi dan Akuntansi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline