Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Lutfi

Pengen Manfaat aje

Menyelamatkan Anisah

Diperbarui: 4 Maret 2022   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Fi'ie masih mendengarkan tembang Campur sari dari Anisah. Memang apa yang Fi'ie inginkan dari Anisah adalah untuk selalu bersama dengan Anisah. Anisah dengan suaranya yang merdu dan wajah ayunya, sungguh telah menarik jiwa dan perasaan Fi'ie ke surga. Tiba-tiba, muncul begal meminta Anisah untuk ikut serta menuruti permintaannya. Dia meminta paksa, tapi Fi'ie tak tega melihat itu. Fi'ie melarang begal itu, justru begal itu menantang Fi'ie bertarung. Fi'ie menolak, tetapi setelah 3 kali diingatkan, Fi'ie menuruti permintaan itu. Dengan cepat, Fi'ie mematahkan lengan tangan orang itu. Dan membawa Anisah kabur.
Anisah: makasih ya kisanak. Kisanak orang baik. Saya ucapkan terima kasih.
Fi'ie: sudah kewajiban saya menolong orang.
Anisah: tapi, dari dandanan kisanak, kisanak seperti pasukan Bayangkara.
Fi'ie: tidak, saya hanya orang biasa.
Anisah: apa kisanak dulu juga bercinta-cita jadi jago seperti Hang Tuah si Pahlawan.
Fi'ie: tidak, saya hanya orang yang ingin bertauladan pada mereka sang pahlawan.
Anisah: siapa nama kisanak?
Fi'ie: Fi'ie. Panggil aje Bang Fi'ie.
Anisah: oh, si penyair itu ya.
Fi'ie: kamu kok tahu.
Anisah: nama kisanak harum membumbung tinggi. Saya kagum bertemu dengan idola saya langsung.
Fi'ie: aku hanya orang biasa.
Anisah: bolehkah kisanak buatan sebait geguritan untuk saya.
Fi'ie: nyawang pepadang lintang, yen nyawang jero netramu, aku kesengsem koyo mlakune kapal golek Tengah ing samudro, sliramu koyo dewi padang jagad, ing jero kalbuku.
Anisah: wahhhhh, kereennn. Aku suka kisanak dengan syair itu.
Fi'ie: seriussss?
Anisah: geguritan yang bagus dan sempurna.
Fi'ie: lebih bagus lagi kalau waranggono seperti kamu bisa Kubacakan geguritan tiap hari.
Anisah: caranya?
Fi'ie: sini aku bisikin sesuatu ke telingamu.
Anisah mendekatkan telinga ke bibir Fi'ie.
Fi'ie: aku trisno sliramu.
Anisah: saestu?
Fi'ie: nggih saestu dik.
Anisah: kulo ajrih.
Fi'ie: kok ngoten?
Anisah: sampeyan ngoten, medeni kulo mawon.
Fi'ie: kulo kedah pripun?
Anisah: kulo nyuwun syarat.
Fi'ie: nopo niku?
Anisah: sampean kudu saget nembang Lingsir Wengi.
Fi'ie: saestu?
Anisah: inggih.

Bersambung........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline