Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan mahasiswa untuk turun langsung berinteraksi dan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
Hal tersebut berbanding lurus dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada point pengabdian kepada masyarakat. Pada saat ini, dimasa Pandemi COVID-19 banyak kegiatan yang perlu melakukan adaptasi sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19.
KKN menjadi salah satu kegiatan yang terdampak dan perlu melakukan adaptasi dengan masa terkini ketika menjalankan kegiatanya.
Maka dari itu, Universitas Jember melakukan beberapa perubahan konsep KKN selama masa Pandemi COVID-19 dan diberi nama KKN Back to Village (BTV). Kegiatan KKN Back to Village sudah dilakukan selama 2 kali dan kini dimulai kembali KKN Back to Village Periode ke-3.
Pada KKN Back to Village kali ini akan dilaksanakan di TPA Pakusari, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Indonesia. Menurut banner informasi yang tedapat dilokasi TPA Pakusari, TPA Pakusari beroperasi sejak November 1992 berdasarkan SK Bupati No. 263 Tahun 1992.
Memiliki luas lahan sebesar 6,8 Ha yang dibagi menjadi 4 zona yaitu 4,5 Ha luas area, 1,3 Ha jalan operasional dan 1 Ha Kantor gudang, dengan luas tersebut TPA Pakusari menjadi TPA terbesar yang ada di Kabupaten Jember yang tentu harus dikelola dengan baik. Data yang didapat dari kantor TPA Pakusari terdepat 26 pekerja yang bekerja di TPA Pakusari.
TPA Pakusari juga menjadi salah satu tempat yang sering dikunjugi masyarakat dengan tujuan untuk berfoto maupun tamu yang ingin menggali informasi mengenai TPA Pakusari.
Pak Masbut sebagai koordinator TPA Pakusari mengatakan bahwa TPA Pakusari sedang disiapkan menjadi tempat Wisata Edukasi mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah bagi pengunjung maupun tamu dari jenjang pendidikan TK hingga SMA. Maka dari itu, TPA Pakusari mulai berbenah menyediakan fasilitas yang memadai agar nantinya menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat yang berkunjung.
Potensi yang terdapat di TPA Pakusari adalah Edukasi yang bisa dilakukan di TPA Pakusari kepada para tamu maupun masyarakat yang berkunjung mengenai pengelolaan juga pengolahan sampah. Lahan yang luas dan terbilang nyaman juga membuat para pengunjung bisa menikmati kunjunganya.
Dijadikanya TPA Pakusari sebagai tempat wisata juga akan menarik lebih banyak pengunjung, apalagi jika fasilitas yang menunjang tempat wisata ditambah. Potensi yang ada tersebut membuat TPA Pakusari memiliki peluang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Namun, kita harus ingat, ramainya masyarakat ditempat umum perlu penerapan protokol kesehatan yang ketat, karena seperti yang kita tahu pandemi COVID-19 masih terus mengancam.
Pandemi COVID-19 memaksa seluruh masyarakat global termasuk Indonesia untuk mulai beradaptasi kembali dengan cara hidup yang baru. Segala kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat, perlu mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan virus COVID-19. TPA Pakusari menjadi salah satu tempat yang juga perlu beradaptasi dimasa pandemi seperti ini.
Pasalnya, TPA Pakusari tidak hanya didatangi oleh pekerjanya saja, tapi juga adanya kehadiran orang luar seperti pemulung, pengunjung, hingga tamu resmi. Hal tersebut membuat TPA Pakusari menuliskan peringatan wajib bermasker di area tersebut dan menyediakan fasilitas cuci tangan dibeberapa titik.
Meskipun demikian, terdapat pekerja dan pengunjung TPA Pakusari yang masih lalai dalam melakukan protokol kesehatan di TPA Pakusari seperti tidak memakai masker saat datang hingga pulang. Selain itu, interaksi tanpa protokol kesehatan juga sulit dihindari karena sejak awal sudah tidak mematuhi protokol kesehatan. Menurut Pak Masbut, dulu sudah disediakan masker, tetapi tetap saja dilepas dan tidak dipakai lagi setelahnya.
Oleh karena itu, untuk mejaga TPA Pakusari tetap aman dari virus COVID-19 serta mencegah penyebaran COVID-19 dan kegiatan bekerja hingga berkunjung tetap berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan, melalui kegiatan KKN ini penulis dapat melakukan sosialisasi pentingnya mematuhi protokol kesehatan dan pentingnya berprilaku hidup sehat selama masa pandemi dengan harapan masyarakat yang berada di wilayah wisata TPA Pakusari dapat memahami dan mematuhi protokol kesehatan dan mampu beradaptasi dalam era New Normal saat ini.
Selain sosialisasi, akan diadakan juga Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Alat Handsanitizer Injak yang nantinya akan dipasang dibeberapa titik TPA Pakusari sebagai penambahan fasilitas penunjang protokol kesehatan.
Target dari KKN ini adalah para pekerja dan pengunjung, sosialisasi dalam bentuk kelas akan diadakan dengan peserta dari pekerja TPA Pakusari juga akan diberikan masker apabila ada pekerja tidak memakai masker.
Sedangkan untuk pengunjung, akan diadakan sosialisasi secara langsng sembari memberikan masker apabila pengunjung tersebut tidak membawa masker.
Kegiatan KKN Back to Village 3 ini akan berlangsung selama 30 hari dimulai dari tanggal 11 Agustus hingga 9 September. Pada minggu pertama, dilakukan survey lokasi, penyerahan surat tugas dan diskusi mengenai keadaan lokasi terkini.
Minggu kedua dilanjutkan dengan kelas sosialisasi pentingnya mematuhi protokol kesehatan di wilayah wisata TPA Pakusari.
Minggu ketiga akan dilaksanakan pelatihan pembuatan handsanitizer dan akan diletakan di beberapa titik TPA Pakusari.
Minggu keempat akan dilakukan kelas sosialisasi bagaimana tetap bisa menjaga pola hidup sehat dimasa pandemi COVID-19 dan akan dilakukan evaluasi dan pembuatan laporan selama kegiatan KKN berlangsung (Muhammad Luqmanul Hakim/KKN 20/TPA Pakusari/Desa Kertosari/Kec. Pakusari/Kabupaten Jember).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H