Lihat ke Halaman Asli

Artikel Uji Kelayakan dan Valuasi Ekonomi di Rumah Sakit HVA Toeloengredjo

Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rumah Sakit HVA Toeloengredjo telah menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat. Terletak di Kecamatan Pare, rumah sakit ini didirikan sebagai unit pelaksana teknis di bawah pemerintah dan menawarkan sejumlah fasilitas, termasuk berbagai tipe kamar rawat inap, kebidanan, dan layanan rawat intensif 24 jam. Dalam artikel ini, kita akan membahas analisis permintaan, strategi pemasaran, serta valuasi ekonomi yang diterapkan Rumah Sakit HVA dalam meningkatkan daya tariknya di pasar layanan kesehatan.

  • Analisis Permintaan

Dalam beberapa tahun terakhir, Rumah Sakit HVA Toeloengredjo mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan pasien. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tren ini meliputi:

  • Kesadaran Kesehatan: Masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan, bertambahnya populasi, serta pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat.
  • Kualitas Pelayanan: Sebanyak 80% responden memberikan penilaian positif mengenai kualitas pelayanan rumah sakit, yang memainkan peran penting dalam membangun loyalitas pasien.
  • Kondisi Fisik Bangunan: Penilaian positif terhadap kondisi fisik rumah sakit (67% responden) berkontribusi pada citra positif di mata masyarakat, sehingga meningkatkan kepercayaan untuk menggunakan layanan.
  • Tarif Layanan: Dengan 60% responden menilai tarif yang sesuai, rumah sakit menjadi pilihan yang terjangkau untuk masyarakat.

  • Strategi Pemasaran dan Komunikasi

Untuk menarik lebih banyak pasien, Rumah Sakit HVA Toeloengredjo perlu terus mengembangkan strategi pemasaran. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Promosi Layanan Kesehatan: Menyampaikan informasi tentang layanan yang tersedia, terutama layanan unggulan seperti kebidanan dengan USG 4D.
  • Peningkatan Hubungan Masyarakat: Memperkuat hubungan dengan komunitas melalui kegiatan sosial dan penyuluhan kesehatan.
  • Pemanfaatan Media Sosial: Membangun kehadiran di platform media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memberikan informasi yang relevan tentang kesehatan.
  • Pengelolaan Sumber Daya

Pengelolaan sumber daya menjadi faktor penting dalam memenuhi permintaan pasien. Penerapan metode Cost Plus Pricing untuk menetapkan tarif kamar rawat inap menunjukkan bahwa tarif yang lebih rendah dapat menarik lebih banyak pasien. Dengan menyesuaikan jumlah tenaga kesehatan dengan peningkatan kunjungan, kualitas pelayanan dapat terjaga dengan baik.

  • Valuasi Ekonomi

Penerapan metode Cost Plus Pricing di Rumah Sakit HVA memungkinkan rumah sakit untuk menetapkan tarif lebih kompetitif. Berikut adalah tarif kamar rawat inap per hari untuk berbagai jenis kamar:

  • Super VIP: Rp 768.488,83
  • VVIP: Rp 612.092,93
  • VIP: Rp 405.595,49
  • Kelas I: Rp 297.343,74
  • Kelas II: Rp 182.286,33
  • Kelas III: Rp 107.530,67

Meskipun tarif kamar lebih rendah dibandingkan sebelumnya, analisis laba menunjukkan potensi peningkatan kunjungan pasien yang dapat berkontribusi pada laba keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline