Halo sahabat, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang identitas nasional. Apakah kalian tau apa itu identitas nasional?. Untuk lebih mengerti dan memahami tentang identitas nasional, mari kita bahas!
Secara istilah identitas adalah sesuatu yang melekat pada seseorang atau kelompok, seperti ciri-ciri dan tanda. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Identitas Nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, adat, agama, cita-cita, dan tujuan. Dalam pengertian lain Identitas Nasional adalah jati diri nasional yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Identitas nasional Indonesia terdapat dalam konteks bernegara, seperti Pancasila, bendera Merah Putih, bahasa Indonesia, dan UUD(Undang-undang Dasar) 1945.
Fungsi dari identitas nasioanal ini adalah sebagai pembeda dari negara lain, sebagai alat pemersatu bangsa, dan sebagai landasan negara. Identitas nasional memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah:
-Faktor Alam
Indonesia adalah negara kepulauan beriklim tropis yang berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, dan budaya. Ini merupakan dampak geografi, ekologis, dan demografis wilayah Indonesia atau faktor alam.
-Faktor Kondisi
Maksudnya adalah peristiwa yang mempengaruhi identitas nasional, seperti sejarah, politik, sosial, dan budaya.
-Faktor Sakral
Ini merupakan ideologi dan keyakinan yang diterima di masyarakat, seperti agama dan Pancasila.
-Faktor Pendorong
Dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan prestasi yang diraih.
-Faktor lainnya
Penjelasan di atas adalah penjelasan singkat mengenai apa itu identitas nasional. Selanjutnya kita akan membahas salah satu dari identitas nasional tersebut.
Indonesia merupakan wilayah yang sangat luas.
Di dalamnya terdiri dari berbagai suku, adat, kebudayaan, etnis, kepercayaan, dan lain sebagainya. Ini menjadikan Indonesia memiliki keberagaman yang sangat banyak dari masing-masing daerah. Pada kesempatan ini kita akan membahas satu diantara banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia, yaitu Tradisi Bajapuik.
Salah satu tradisi pernikahan yang masih dipertahankan di Indonesia adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Pariaman, yaitu tradisi "bajapuik" atau yang biasa disebut dengan uang jemputan . Tradisi ini memiliki keunikan tersendiri dan berbeda dengan pernikahan yang ada di daerah lain.
Dalam tradisi jawa, biasanya pihal laki-laki akan menyediakan uang mahar untuk istri, menanggung biaya pernikahan atau resepsi pernikahan. Berbeda dengan yang dilakukan masyarakat Minangkabau khususnya Pariaman, pihak perempuan harus menyediakan sejumlah uang untuk pihak laki-laki sebelum pernikahan dilangsungkan, uang yang diberikan inilah yang disebut dengan "uang bajapuik".
Bajapuik berasal dari kata japuik yang berarti jemput. Secara istilah Bajapuik adalah tradisi pernikahan yang berasal dari Kabupaten Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Bajapuik dinilai sebagai sebuah kewajiban pihak keluarga perempuan memberi sejumlah uang atau benda kepada pihak laki-laki sebelum akad nikah dilangsungkan atau bahasa kasarnya pihak perempuan membeli laki-laki(calon suami).
Minangkabau menganut sistem matrilineal dan adat setelah menikahnya adalah matrilokal, yaitu ikut tinggal di rumah perempuan.
Menurut pandangan masyarakat Pariaman, seorang suami akan menjadi urang sumando atau pendatang di rumah istrinya. Oleh karena itu seorang calon suami mendapat pitih japuik atau uang jemputan dari istrinya sebelum menikah.
Uang jemputan dulunya bisa berupa emas,perak, dan uang. Dengan berkembangnya zaman, masyarakat sekarang hanya menggunakan uang ketika memberikan uang jemputan. Tidak lagi menggunakan emas dan perak.
Uang jemputan ditentukan oleh pihak laki-laki. Penentuan ini dilakukan setelah pihak laki-laki melamar pihak wanita. Selain menentukan berapa jumlah uang jemputan yang akan diberikan, pihak laki-laki juga menentukan kapan batas waktu uang tersebut akan diberikan. Dan semua keputusan ini tergantung dari kesepakatan yang disepakati dari kedua belah pihak.