Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Kifah

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kesaktian Pancasila & G30S PKI

Diperbarui: 16 Oktober 2022   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah merupakan sesuatu yang penting di dunia. Kita sebagai manusia harus mempelajari sejarah, baik itu sejarah tentang agama, bangsa, negara, dan lainnya. Karena dengan sejarah kita dapat mempelajari dan mengambil hikmah atas apa yang telah terjadi sebelumnya untuk dijadikan pelajaran bagi kita di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Seperti Peristiwa G30S PKI yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia atau yang disingkat dengan PKI masih melekat dalam ingatan rakyat Indonesia. Gerakan ini memiliki tujuan untuk mengganti dasar negara Indonesida dari Pancasila menjadi Komunisme dengan cara menggulingkan Soekarno dan menyingkirkan orang-orang yang bertentangan dengannya. Pada peristiwa ini PKI menyingkirkan para jenderal dan perwira yang bertolak belakang dengan pemikiran PKI.

Peristiwa ini adalah sejarah kelam bangsa Indonesia. Ini merupakan pembunuhan berencana yang kejam dan sadis terhadap jenderal dan perwira TNI. Bukan hanya itu, ini juga merupakan pengkhianatan besar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelum peristiwa itu terjadi, PKI telah berkembang besar di Indonesia dan ada di setiap bidang atau elemen kehidupan di masyarakat. Di skala nasional, PKI masuk ke dalam 4 besar perolehan suara terbanyak pada pemilu 1955. Sedangkan skala Internasioanal, PKI merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia dengan pengikut lebih dari 3 juta. 

Inilah salah satu hal yang membuat PKI berani melakukan kudeta terhadap pemerintahan resmi Indonesisa karena mereka banyak dan ada dimana-mana.

Peristiwa ini menewaskan enam orang jenderal dan seorang kapten. Ketujuh orang ini adalah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Hardoyono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu CZI Andreas Tendean. 

Ketujuh orang ini diculik dan dibunuh oleh PKI. Selain jenderal dan perwira yang sudah disebutkan. Ada satu korabn tewas dari warga sipil, yaitu puti Jenderal A.H. Nasution yang berhasil menyelamatkan diri dari penculikan malam itu.

Kemudian selain dari perwira, jenderal, dan warga sipil. Juga terdapat korban lainnya yang bukan dari kalangan TNI, yaitu Bripka Karel Satsuit Tubun, Letkol Sugiyono Mangunwiyoto, dan Kolonel Katamso Darmokusumo.

Ini bukan kejadian pertama yang dilakukan oleh PKI. Sebelumnya PKI juga melakukan pemberontakan atau ingin menggulingkan pemerintahan saat itu. Pada tahun 1948 PKI gagal meggulingkan pemerintahan Republik Indonesia.

Kembali ke G30S PKI, setelah kejadian ini pemerintah mengusut tuntas permasalahan ini sampai ke akar-akarnya. Salah satu caranya adalah mencari siapa saja yang terlibat di dalamnya dan mengikimi serta menghukumnya.

Akibat dari peristiwa ini pemerintah menyatakan kepusutusan resmi bahwa PKI adalah partai terlarang. Sehingga terjadi pembunuhan massal terhadap PKI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline