Lihat ke Halaman Asli

Muhammad KhobirAbimanyu

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

3 Hal yang Dapat Membantu Kita Menciptakan Tatanan Masyarakat Sesuai Syariat Islam

Diperbarui: 25 Juli 2022   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Islam adalah agama rahmatan lil alami. Rahmat bagi seluruh alam. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, kesejahteraan sosial suatu umat adalah hal yang penting. Dalam Al Qur’an dijelaskan secara lengkap, maksud kesejahteraan sosial, definisinya, dan cara melakukannya.

Berkaitan dengan upaya mewujudkan kesejahteraan sosial dalam kehidupan kemasyarakatan, Islam bukan saja memiliki perangkat etik, tetapi juga dilengkapi dengan sejumlah instrumen. Adapun instrumen itu antara lain ialah zakat, infak, dan shadaqah. Khusus mengenai zakat, intrumen ini mendapat tempat khusus dalam al-Qur’an. Ia disebut secara sendirian sebanyak 10 kali, dan disebut bersama-sama shalat sebanyak 82 kali, sehingga secara keseluruhan zakat disebut sebanyak 112 kali. 

Ini menandakan bahwa Islam sangat memperhatikan kesejahteraan sosial dalam kehidupan kemasyarakatan. Hal ini tergambar dari ‎antusiasme ajaran Islam yang mempunyai keberpihakan kepada kelompok lemah ‎‎(mustadh‘afîn) lewat program zakat. 

Program zakat merupakan program yang ‎bermuatan ritual dan sosial. Sebagai program ritual, zakat adalah implementasi ‎dari rasa syukur individu atas karunia (kekayaan) yang diberikan oleh Allah. ‎Sedangkan sebagai program sosial, zakat berfungsi sebagai program aksi ‎pemerataan distribusi dalam rangka mengurangi jumlah kemiskinan.

Kesadaran akan nilai membawa pengaruh kepada umat Islam bahwa mereka lebih peka terhadap pelanggaran ninai dan norma daripada ketimpangan sosial. Misalnya, apabila ada pelanggaran norma moral, secara antusias meraka memperhatikan dan membicarakannya, namun apabila ada berita tentang kelaparan, bencana alam, dan sebagainya, perhatian mereka kurang. Masalah ketimpangan sosial, dianggapnya suatu yang biasa, dan telah menjadi suratan takdir Tuhan.

Masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar untuk pembentukan karakter individu-individu didalam masyarakat tersebut. Setiap individu akan terpola dalam masyarakat dan terpengaruh oleh apa yang ada di dalamnya, baik berupa pemikiran maupun tingkah lakunya. Apabila masyarakat berpola jahiliyah maka tiap tiap individu yang ada didalamnya akan berperilaku dan berpikiran jahiliyah pula. Apabila masyarakat mencerminkan nilai islami maka tiap tiap individu yang ada didalamnya berperilaku dan berpikiran islami pula.

Manusia adalah mahluk sosial, yang harus hidup bersama manusia yang lain. Sudah barang tentu tiap individu yang satu akan mempengaruhi individu yang lain. Sebagaimana yang kita fahami bahwa hubungan individu satu dengan yang lain dalam bermasyarakat harus mencerminkan nilai-nilai islami, islam sebagai idiologi dalam pembentukan tatanan masyarakat. Disini perlu adanya konsep yang jelas terkait dengan pembentukan masyarakat yang islami tersebut.

Ibnu Qoyyim al-Jauzy mengatakan bahwa pembentukan masyarakat islami bertujuan membangun hubungan yang kuat antara individu sebuah masyarakat dengan menerapkan sebuah ikatan yang terbangun diatas kecintaan sebagai realisasi sabda Rasulullah yang berbunyi ”Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)

Pembentukan masyarakat yang memiliki jiwa membangun menurut ibnu Qoyyim ialah yang mampu menghasilkan individu masyarakat yang saling mencintai sebagian dengan sebagian yang lain, dan saling mendo’akan walaupun mereka saling berjauhan. Dan sebagai buah dari do’a ini malaikat akan mengaminkan do’a seseorang untuk saudaranya yang lain yeng telah dido’akannya.

Termasuk dari buah kecintaan seseorang kepada saudaranya adalah bahwa kecintaan tersebut akan menghantarkan kebaikan kepadanya, baik dalam hidupnya didunia maupun setelah kematiannya.
Akhlak Islam Dalam Masyarakat sebagaimana masyarakat Islam itu memiliki keistimewaan di bidang aqidah, ibadah dan pemikiran, maka ia juga memiliki keistimewaan dalam masalah akhlaq.Akhlaq merupakan bagian penting dari eksistensi masyarakat Islam. 

Mereka adalah masyarakat yang mengenal persamaan keadilan, kebajikan dan kasih sayang, kejujuran dan kepercayaan, sabar dan kesetiaan, rasa malu dan kesetiaan, 'izzah dan ketawadhu'an, kedermawanan dan keberanian, perjuangan dan pengorbanan, kebersihan dan keindahan, kesederhanaan dan keseimbangan, pemaaf dan penyantun, serta saling menasihati dan bekerjasama (ta'awun). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline