Menurut Bank Indonesia inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga suatu barang secara keseluruhan dan konsisten. Kejadian inflasi ini sudah terjadi pada dahulu kala, Indonesia mengalami inflasi besar besaran pada tahun 1965 yang mencapai lebih dari 600%. Dan sejarahnya inflasi terjadi di Indonesia adalah pada orde lama dibawah kepemimpinan Sukarno Indonesia telah mengalami tiga fase perekonomian, yaitu penataan ekonomi setelah kemerdekaan, kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan memang sangat buruk hal ini dibuktikan pada tahun 1950 pada waktu itu biaya kehidupan meningkat hingga 100%, bahan pangan juga mengalami kenaikan harga sehingga berdampak kepada gaji karyawan dan buruh.
Inflasi merupakan permasalahan yang terjadi pada perekonomian setiap negara. Beberapa tempat memiliki tempat yang lebih buruk dibandingkan tempat lainnya. Tingkat inflasi biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan sampai dimana buruknya permasalahan ekonomi yang dihadapi suatu negara. Dalam perekonomian yang baik, tingkat inflasi rendah, sekitar 2 hingga 4 persen. Tapi kalau sampai 10 persen atau lebih, itu masalahserius. Terkadang, saat terjadi perang atau banyak permasalahan, tingkat inflasi bisa sangat tinggi, bahkan ratusan atau ribuan persen. Ini yang disebut hiperinflasi, dan terjadi di indonesia ketika harga-harga naik hingga 600 persen. Didalam banyak buku menyebutkan bahwa inflasi dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga umum secara terus menerus dari suatu perekonomian. Sedangkan tokoh yaitu menurut Rahardja dan Manurung, mengatakan bahwa inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan berlangsung secara terus menerus
Dari pengertian diatas, dapat dianalisis bahwa inflasi dapat dikatan jika:
1. Terjadi kenaikan harga
Inflasi memberikan makna bahwa telah terjadi suatu kenaikan harga bila dibandingkan dengan tingkat harga pada periode sebelumnya.Misalkan, bulan lalu harga satu kilogram gula adalah RP 10.000, dan bulan ini telah terjadi kenaikan harga satu kilogram gula menjadi Rp 11.000.berarti harga satu kilogram telah mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.000/kg.
2. Bersifat umum Belum dapat dikatakan sebagai inflasi jika kenaikan harga hanya terjadi pada suatu komoditas dan kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.Misalkan harga buah manga di Jakarta apabila sedang tidak musimdapat mencapai Rp 10.000 per kilogram.Namun jika sedang musimnya dapat dibeli hanya dengan harga Rp 5.000-Rp 7.000 per kilogram. Jadi harga manga pada periode tertentu akan mengalami kenaikan harga, namun kenaikan harga tersebut tidak menimbulkan inflasi karena harga komoditas lain tidak naik.Namun hal yang berbeda akan terjadi apabila yang naik adalah harga bahan bakar minyak (BBM). Untuk kasus di Indoesia, setiap terjadi kenaikan harga BBM, maka harga-harga komoditas lain turut naik. Karena BBM merupakan komoditas strategis sebab memiliki efek berantai yang dapat menyebabkan kenaikan harga pada komoditas lain.
3. Berlangsung terus menerus Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum memunculkan inflasi jika hanya terjadi sesaat, misalkan terjadi kenaikan harga hari ini dibandingkan hari sebelumnya, namun keesokan hari harga sudah kembali turun/stabil. Biasanya perhitungan inflasi dalam rentang waktu minimal bulanan. Sebab dalam satu bulan akan terlihat kenaikan harga bersifat umum dan terus-menerus. Rentang waktu lain adalah triwulan, semester dua tahunan.
Faktor-faktor penyebab inflasi
Inflasi merupakan permasalahan perekonomian yang sangat besar khususnya bagi negara-negara berkembang, karena potensi inflasi sangat rentan terjadi pada negara-negara berkembang. Secara umum penyebab inflasi adalah meningkatnya tekanan terhadap biaya produksi.
Menurut beberapa sumber inflasi dibedakan menjadi beberapa macam:
1. Demand full inflation