Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Jadid

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Memadu Hati dengan Bahasa Arab

Diperbarui: 5 Januari 2022   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bahasa Arab. Foto: Pinterest/Jesus Sauvage

Hai sobat kompasiana, sebelumnya kita tahu bahwasanya bahasa merupakan alat atau yang kita gunakan untuk berkomunikasi sesama manusia. Ketika seseorang hendak menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginan kepada orang lain pastinya ia akan mengatakan keinginan tersebut menggunakan bahasa, baik itu bahasa tubuh, tulisan, maupun lisan sehingga dapat dipahami oleh lawan bicaranya. Mungkin tanpa adanya bahasa, manusia akan sulit berkomunikasi ataupun memahami satu sama lain antar manusia. Oleh karenanya, bahasa adalah suatu hal penting yang tidak bisa dipisahkan dari manusia itu sendiri. 

Selanjutnya, setelah kita memahami apa itu bahasa yang dimaknai sebagai alat untuk kita berkomunikasi dengan sesama. Mungkin akan muncul dalam benak kita pertanyaan-pertanyaan bagaimana cara kita agar dapat menggunakan suatu alat tersebut? Atau bagaimana agar kita dapat mahir dalam berbahasa? Hal tersebut akan menjadi bahasan menarik untuk kita kaji lebih dalam. Tentunya kita juga menyadari bahwasanya hal tersebut adalah "kunci" agar kita bisa memahami suatu bahasa yang disampaikan oleh lawan bicara kita, dengan begitu kita bisa memaknai setiap bahasa yang yang tersampaikan dengan sepenuhnya bukan hanya secara lisan maupun tulisan, tetapi kita perlu memaknainya dengan hati kita. Yaitu dengan cara, kita harus berusaha melatih bahasa kita dengan membiasakan berkomunikasi ataupun berbahasa secara baik dan benar.

Selain itu, kita tahu bahwa bahasa sendiri sebenarnya memiliki makna yang beragam, tergantung dari kita memaknainya. Oleh karenanya, disekitar kita sering terjadi suatu fenomena yang kita kenal dengan istilah "miskomunikasi". Istilah tersebut dapat kita artikan sebagai proses komunikasi yang tidak berjalan dengan lancar. Dimulai dari pesan yang tidak tersampaikan secara keseluruhan, ada perbedaan informasi di dalam pesan, hingga hal-hal lain yang membuat masalah baru bisa muncul.  Sehingga, hal tersebut seringkali menyebabkan kesalahpahaman antar sesama manusia ketika berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Untuk itu, dengan memahami dan memaknai setiap bahasa maupun kata yang disampaikan, tidak cukup dengan kita mengandalkan akal dan pikiran dalam memaknai nya secara lisan. Melainkan perlunya untuk kita memahami dan memaknai dengan hati yang terbuka dan menerima setiap keragaman makna yang disampaikan. 

Ilustrasi komunikasi antar sesama. Foto: Pinterest.

Berangkat dari permasalahan tersebut, pada artikel ini kita akan fokus dengan pembahasan yang bertemakan "Memadu Hati dengan Bahasa Arab". Sebelum itu, penulis ingin menyampaikan beberapa hal yang menjadi alasan mengapa penulis memilih tema ini? Dikutip dari BBC NEWS Indonesia, bahasa Arab dikenal sebagai salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari. Namun kini sebuah penelitian mengatakan sebab dari bahasa Arab sulit dipelajari ialah karena struktur otak yang kesulitan memilah aksara atau huruf Arab. Peneliti di Universitas Haifa, Israel pada awalnya mengira kesulitan yang dialami anak-anak yang ingin belajar bahasa Arab itu dikarenakan dialek Arab atau logat Arab yang digunakan di Israel. Namun, setelah melakukan penelitian lebih lanjut, mereka menyimpulkan bahwa adanya faktor lain, yaitu otak kanan manusia kesulitan memahami kerumitan aksara Arab. Seperti halnya mereka yang baru pertama kali belajar sesuatu yang baru, pelajar bahasa Arab menggunakan kedua belah otak. Berdasar penelitian, bahasa Arab cenderung untuk membebani otak kanan secara berlebihan dan memperlambat pembelajaran.

Nah, kita sendiri pun sebenarnya sudah menyadari hal tersebut dari para ulama, dan ustaz yang seringkali kita dengar. Bahwasanya bahasa Arab memang dikenal dengan kekayaan makna setiap kata bahkan setiap hurufnya. Bukan hanya itu, hal tersebut menyebabkan bahasa Arab dikenal sebagai suatu bahasa yang memiliki keindahan luar biasa dikarenakan setiap makna yang terkandung di dalam setiap katanya memiliki berbagai arti yang unik dan berbeda. Bahkan seperti yang kita tahu, bahasa Arab merupakan bahasa yang cukup kompleks dikarenakan setiap katanya harus benar dan tepat jika ingin mendapatkan arti yang sesuai dengan keinginan kita. Bagaimana tidak, bahasa Arab sendiri harus diperhatikan setiap harakat dan hurufnya, karena berbeda sedikit saja bisa mengakibatkan perbedaan arti maupun makna bahasa Arab tersebut.

Ilustrasi huruf bahasa Arab. Foto: Pinterest/Ala Awaisheh

Mungkin dari kita pernah atau seringkali terdengar istilah "bahasa Arab, bahasa qalbu". Mengapa demikian? Tentu saja bukan suatu alasan yang sepele untuk mengatakan bahwasanya bahasa Arab merupakan bahasa hati, sehingga memaknainya tidak cukup dengan akal dan pikiran, melainkan perlu memaknainya secara dalam dengan menyatukan hati kita ke dalam setiap kalimat dan kata dalam bahasa Arab. Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang dipilih sebagai bahasa Al-Qur'an. Dengan demikian, perlu kita sadari bahwa tentu saja hal tersebut tidaklah tanpa alasan. Selain bahasa Arab merupakan bahasa yang kaya akan kosakatanya, bahasa Arab juga memiliki keindahan dari setiap makna yang terkandung di dalamnya, baik secara tersirat maupun tak tersirat. Oleh karenanya, untuk memahami setiap lantunan ayat suci Al-Qur'an diperlukan hati yang luas dan terbuka, sehingga setiap makna yang disampaikan dapat tersalurkan sepenuhnya kepada setiap insan yang bergetar hatinya ketika dibacakan ayat demi ayat yang tertulis dalam Al-Qur'an.

Oleh karena itu, kita memang menyadari bahwasanya bahasa Arab merupakan bahasa yang cukup rumit untuk dipahami. Dalam proses mempelajarinya pun seringkali mengalami berbagai hambatan mulai dari kesulitan dalam penguasaan tajwid, kesulitan dalam membaca setiap huruf bahasa Arab, kesulitan dalam menghafal kekayaan kosakata bahasa Arab, dan juga kesulitan dalam membedakan setiap keragaman makna yang terkandung dalam bahasa Arab. Dengan begitu, dapat kita simpulkan bahwa sebelum kita memutuskan untuk mempelajari bahasa Arab, diperlukan niat yang lurus. Yaitu niat untuk memahami agama Islam lebih dalam, karena bahasa Arab merupakan bagian dari agama Islam itu sendiri. Selain itu juga kita harus memiliki korelasi atau hubungan yang erat antara akal, pikiran dan hati yang menerima, sehingga bisa memahami bahasa Arab dengan cara, kita mencintai bahasa Arab itu sendiri sebagaimana cinta kita dengan seseorang yang tulus.

Bahasa Arab, bahasa hati. Foto: Pinterest/weheartit.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline