Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Terbesar Pecinta Lingkungan

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14275669782139277028

Tulisan ini sebuah ulasan saya dalam mengikuti acara Earth Hour di Solo.

28 Maret 2015, atau setiap tanggal 28 Maret, selalu diperingati acara Earth Hour, dengan semangatnya "Ini Aksiku! Mana Aksimu?". Pada dasarnya aksi ini merupakan suatu ajakan untuk lebih mencintai lingkungan tempat tinggal kita. Lingkungan yang bersih, lingkungan yang indah, tentu semua menginginkannya. Namun, ada tantangan yang diperlukan untuk mewujudkan itu semua, yaitu sarana dan budaya.

Sederhanya, kita ingin buang sampah, namun tempat sampah tidak selalu ada, dan jenis sampahnya pun kadang tidak dipisahkan, selain itu tumpukan sampah akan menjadi bencana. seperti banjir.  Untuk itu, perlu dilakukan kesadaran akan hal tersebut, serta dukungan sarana yang memadai, namun pada dasarnya hal tersebut harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Dimulai dari kebiasaan baik, dan mengajak orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang teman" Earth Hour lakukan, mengajak kebaikan untuk kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, masih banyak forum" atau komunitas lain yang mengajak untuk cinta lingkungan, sehingga yang diperlukan adalah kolaborasi untuk mewujudkan lingkungan yang sehat.

Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa diubah dalam kehidupan kita sehari - harinya:

1. Mengurangi plastik dan membuang sampah pada tempatnya - silahkan baca artikel ini,

Sekitar delapan juta ton sampah plastik beredar di lautan dunia setiap tahun

http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2015/02/150213_iptek_sampah_laut

Indonesia menempati urutan nomor 2 dalam daftar 20 negara yang paling banyak membuang sampah plastik di laut.

http://sains.kompas.com/read/2015/02/15/20472291/Riset.Ungkap.Kenyataan.Menyedihkan.tentang.Sampah.Plastik.dari.Indonesia

Sudah muncul gerakan lainnya, seperti https://www.change.org/p/presiden-jokowi-do2-dan-gubernur-basuki-btp-buatkan-peraturan-diet-kantong-plastik-pay4plastic

lalu, kita bisa membawa botol minum sendiri dan membawa tas belanja sendiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline