Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Irfan

Staff Administrasi

Psikologi Kepemimpinan, Motivasi Kerja

Diperbarui: 28 November 2024   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Irfan,mahasiswa pascsarja MPI UIN Bandung

Motivasi kerja adalah salah satu aspek penting dalam psikologi kepemimpinan yang berperan besar dalam mendorong produktivitas dan loyalitas karyawan. Konsep ini tidak hanya mencakup dorongan untuk bekerja, tetapi juga bagaimana individu dapat mencapai kepuasan kerja dan berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi.

 Artikel ini akan membahas konsep dasar motivasi kerja, teori yang mendasarinya, strategi meningkatkan motivasi kerja, serta proses yang terjadi dalam motivasi di tempat kerja.

Yang Pertama: Konsep Dasar Motivasi Kerja dalam Organisasi

Secara etimologis, istilah "motivasi" berasal dari kata Latin movere, yang berarti "menggerakkan." Dalam konteks organisasi, motivasi kerja menggambarkan upaya individu untuk bekerja secara efektif dan efisien, yang bertujuan meningkatkan kinerja dan loyalitas karyawan. 

Motivasi kerja memiliki dua bentuk utama: motivasi positif, yang berfokus pada penghargaan dan apresiasi, serta motivasi negatif, yang didasarkan pada konsekuensi atas kegagalan memenuhi tugas. Hubungan antara kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja sangat erat, di mana gaya kepemimpinan yang tepat mampu mendorong motivasi dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan

Yang Kedua: Teori Motivasi Kerja

Teori motivasi kerja menguraikan kebutuhan manusia yang memengaruhi kinerja di tempat kerja. Kebutuhan fisiologis, seperti makanan dan tempat tinggal, menjadi dasar. Selanjutnya, kebutuhan keamanan mencakup perlindungan fisik, stabilitas, dan rasa keadilan. 

Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan hubungan yang mendukung, menciptakan rasa diterima dan dihormati. Selain itu, pengakuan atas kontribusi, seperti pujian atau promosi, memberikan rasa dihargai yang memotivasi kerja. Aktualisasi diri melengkapi teori ini, di mana individu mengembangkan potensi dan memberi dampak besar bagi organisasi. Pemenuhan kebutuhan ini mendorong motivasi, produktivitas, dan loyalitas karyawan dalam bekerja.

Yang Ketiga Strategi atau Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja

Strategi meningkatkan motivasi kerja mencakup keterlibatan aktif karyawan dalam organisasi. Pemberian kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan meningkatkan rasa memiliki. Komunikasi yang jelas tentang tujuan organisasi memperjelas peran karyawan dalam mencapainya. Pengakuan atas usaha, berupa pujian, penghargaan, atau promosi, menunjukkan apresiasi organisasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline