Lihat ke Halaman Asli

Membangun Toleransi dan Kebersamaan di Tengah Keberagaman Umat Beragama: Peran Ramadhan dalam Memperkuat Persatuan Bangsa

Diperbarui: 10 Maret 2024   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.news24.com/life/archive/opinion-we-should-teach-our-children-about-different-religions-no-matter-what-our-beliefs-are-20180

Indonesia dikenal sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita dihadapkan pada tantangan berupa meningkatnya polarisasi dan intoleransi antar kelompok masyarakat. Data menunjukkan bahwa tingkat toleransi masyarakat Indonesia mengalami penurunan dari 73,8% di tahun 2017 menjadi 67,1% di tahun 2022. Hal ini tentu menjadi alarm bagi kita semua untuk kembali meneguhkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan sebagai pondasi untuk menjaga persatuan bangsa.

Bulan suci Ramadhan sejatinya hadir sebagai momentum yang tepat untuk memperkuat toleransi dan kebersamaan di antara kita semua. Sebagai bulan penuh berkah, Ramadhan mengajarkan kepada kita berbagai nilai luhur yang menjadi landasan untuk membangun toleransi dan kebersamaan. Kesabaran, misalnya, menjadi kunci untuk menghadapi perbedaan pendapat dan sikap yang mungkin timbul di tengah masyarakat yang beragam. Ramadhan juga menekankan pentingnya saling menghormati,  berbagi kepada sesama, dan saling membantu.  Bayangkan, jika nilai-nilai tersebut dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, bukankah kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih harmonis?

Jauh dari kesan monoton, Ramadhan justru menawarkan berbagai pengalaman yang dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama. Di berbagai penjuru Indonesia, kita dapat melihat semangat kebersamaan terjalin manis melalui kegiatan-kegiatan Ramadhan.  Tradisi buka puasa bersama, misalnya, tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar sesama muslim, tetapi juga kerap diikuti oleh saudara kita dari agama lain. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat 53% acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai agama. Salat tarawih berjamaah di masjid pun tak jarang dihadiri oleh non-muslim yang ikut memeriahkan suasana Ramadhan.

Selain itu, momen berbagi pun menjadi semakin kental di bulan suci ini. Zakat fitrah yang diwajibkan bagi umat muslim tidak hanya membantu sesama muslim yang kurang mampu, tetapi juga bisa menjadi jembatan untuk meringankan beban saudara kita dari kelompok masyarakat lainnya. Pada tahun 2023, total zakat fitrah yang terkumpul mencapai Rp 10 triliun, dan sebagian besarnya disalurkan kepada masyarakat prasejahtera dari berbagai agama Melalui berbagi zakat, umat muslim turut berkontribusi dalam mewujudkan kepedulian sosial dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di era modern seperti sekarang ini, membangun toleransi dan kebersamaan tidak melulu harus dilakukan melalui kegiatan offline. Media sosial pun dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan pesan toleransi dan kebersamaan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat 12 juta konten di media sosial yang membahas tentang toleransi dan kebersamaan di bulan Ramadhan. Kita dapat memanfaatkan media sosial untuk berbagi cerita tentang pengalaman Ramadhan yang penuh kebersamaan, ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri lintas agama, atau konten-konten positif lainnya yang mempromosikan semangat persatuan.

Namun, penting untuk diingat bahwa membangun toleransi dan kebersamaan adalah tanggung jawab bersama.  Tidak hanya umat muslim yang berperan aktif, tetapi juga seluruh elemen masyarakat Indonesia.  Dengan saling bahu-membahu dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita dapat terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang kita cintai.

Indonesia dengan masyarakatnya yang majemuk, dihadapkan pada tantangan toleransi dan kebersamaan. Bulan Ramadhan menjadi momentum tepat untuk memperkuat nilai-nilai tersebut. Berbagai kegiatan Ramadhan seperti buka puasa bersama dan salat tarawih berjamaah mencerminkan semangat kebersamaan. Di era modern, media sosial pun dapat menjadi sarana untuk menyebarkan pesan toleransi. Namun, membangun toleransi dan kebersamaan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya umat muslim, tetapi seluruh elemen masyarakat Indonesia. Dengan saling bahu-membahu dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Marilah kita jadikan bulan suci Ramadhan ini sebagai momentum untuk memulai perubahan. Mari kita saling menghormati, berbagi, dan bahu-membahu untuk membangun Indonesia yang lebih toleran dan damai. Dengan semangat Ramadhan, kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, demi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline