Lihat ke Halaman Asli

Koalisi Partai Politik Jelang Pemilu 2024: Persaingan Sengit atau Kolaborasi?

Diperbarui: 16 November 2023   03:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/businesspeople-talking-4427611/

Pemilu 2024 semakin dekat. Para partai politik kini tengah sibuk membangun koalisi untuk menghadapi pemilu tersebut. Beberapa koalisi sudah terbentuk, seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN, dan PPP. Koalisi lain yang juga santer terdengar adalah Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang digagas oleh PDIP, NasDem, dan PKB.

Persaingan Sengit

Proses pembentukan koalisi partai politik jelang Pemilu 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Persaingan yang ketat untuk meraih kursi di parlemen dan kursi presiden. Pemilu 2024 akan menjadi pemilu yang paling banyak diikuti oleh partai politik, yaitu sebanyak 16 partai politik. Hal ini akan membuat persaingan untuk meraih kursi di parlemen dan kursi presiden semakin ketat.
  • Ketidakpastian hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pengujian konstitusionalitas syarat usia calon presiden dan calon wakil presiden. Jika MK memutuskan bahwa syarat usia calon presiden dan calon wakil presiden tidak konstitusional, maka akan ada potensi munculnya kandidat-kandidat baru yang lebih muda. Hal ini akan membuat persaingan semakin sengit.
  • Masih adanya beberapa partai politik yang belum menentukan sikap politiknya. Beberapa partai politik, seperti Gerindra, Demokrat, dan PKS, masih belum menentukan sikap politiknya terkait koalisi. Hal ini akan membuat proses pembentukan koalisi semakin kompleks dan tidak terprediksi.

Kolaborasi

Di tengah persaingan yang sengit tersebut, ada kemungkinan para partai politik akan melakukan kolaborasi untuk meraih kemenangan. Hal ini dapat terjadi jika ada kesamaan visi dan misi di antara partai-partai politik tersebut. Selain itu, kolaborasi juga dapat terjadi jika partai-partai politik tersebut memiliki kebutuhan untuk meraih kemenangan dalam pemilu.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya kolaborasi antarpartai politik:

  • Kesamaan visi dan misi. Jika partai-partai politik memiliki kesamaan visi dan misi, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk bekerja sama. Hal ini karena mereka memiliki tujuan yang sama dan tidak perlu terlalu banyak berkompromi.
  • Kebutuhan untuk meraih kemenangan. Jika partai-partai politik merasa tidak dapat meraih kemenangan secara mandiri, maka mereka akan lebih cenderung untuk berkoalisi dengan partai politik lain. Hal ini karena dengan berkoalisi, mereka dapat meningkatkan peluang kemenangannya.
  • Keinginan untuk membangun stabilitas politik. Koalisi antarpartai politik dapat menjadi sarana untuk membangun stabilitas politik. Hal ini karena koalisi dapat mengurangi konflik dan ketegangan antarpartai politik.

Dampak Terhadap Demokrasi

Persaingan dan kolaborasi antarpartai politik dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap demokrasi di Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi:

  • Meningkatkan partisipasi politik. Persaingan dan kolaborasi antarpartai politik dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Hal ini karena masyarakat akan lebih tertarik untuk mengikuti perkembangan politik jika ada persaingan dan kolaborasi yang menarik.
  • Meningkatkan kualitas demokrasi. Persaingan dan kolaborasi antarpartai politik dapat meningkatkan kualitas demokrasi. Hal ini karena persaingan dapat mendorong partai-partai politik untuk menawarkan program yang lebih baik kepada masyarakat. Sementara itu, kolaborasi dapat mendorong partai-partai politik untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Proses pembentukan koalisi partai politik jelang Pemilu 2024 akan menjadi salah satu tontonan politik yang menarik. Akankah persaingan yang sengit akan terus berlanjut? Ataukah akan ada kolaborasi di antara para partai politik? Kita tunggu saja perkembangannya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada bulan Oktober 2023, sebanyak 52,2% responden menyatakan bahwa mereka berharap akan ada koalisi besar dalam Pemilu 2024. Sementara itu, sebanyak 43,8% responden menyatakan bahwa mereka berharap akan ada persaingan yang ketat antarpartai politik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline