Lihat ke Halaman Asli

Persaingan Pemilu Presiden Indonesia 2024 Makin Ketat

Diperbarui: 5 November 2023   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/a-man-casting-his-ballot-in-a-ballot-box-7103203/

Pemilihan presiden Indonesia 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024. Persaingan antarkandidat diperkirakan akan semakin ketat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Tiga poros koalisi yang bersaing

Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan presidential threshold, peta politik jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Terdapat tiga poros koalisi yang akan bersaing, yaitu:

Keberadaan tiga poros koalisi ini akan membuat persaingan Pilpres 2024 semakin ketat. Setiap poros koalisi akan berusaha untuk meraih dukungan dari pemilih sebanyak-banyaknya.

  • Ceruk pemilih yang beririsan

Ceruk pemilih antara ketiga poros koalisi tersebut diperkirakan akan saling beririsan. Hal ini akan membuat persaingan semakin ketat. Misalnya, KIB dan KIM sama-sama memiliki ceruk pemilih nasionalis. Sementara itu, KAN dan KIM sama-sama memiliki ceruk pemilih religius.

  • Tingkat ketidakpuasan publik

Tingginya tingkat ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan saat ini juga akan menjadi faktor yang memperketat persaingan. Publik akan mencari kandidat yang dianggap mampu membawa perubahan.

Dengan adanya faktor-faktor tersebut, persaingan Pilpres 2024 diperkirakan akan semakin ketat. Hal ini akan membuat pemilu semakin menarik dan kompetitif. Publik diharapkan dapat memilih kandidat yang terbaik dan mampu membawa perubahan bagi Indonesia.

Selain faktor-faktor yang disebutkan di atas, terdapat beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi persaingan Pilpres 2024, antara lain:

  • Kinerja ekonomi dan politik Indonesia.
  • Kondisi sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
  • Situasi politik internasional.

Kesemua faktor ini akan turut menentukan hasil Pilpres 2024.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline