Kota Malang. Di era digital yang semakin berkembang, inovasi dalam dunia pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebuah program pengabdian masyarakat yang inovatif baru-baru ini digelar di Sekolah Penggerak Gugus 5 Blimbing, Malang, dengan fokus pada peningkatan kompetensi guru SD dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif virtual 3D menggunakan teknologi Augmented Reality (AR).
Berdasarkan hal tersebut, Tim Pengabdian Mahasiswa Universitas Negeri Malang menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk "Workshop Inovasi Media Belajar Interaktif Menggunakan Assemblr Edu Augmented Reality (AR) dan teknologi AI di SDN Polehan 5 Malang". Kegiatan ini diketuai oleh Muhammad Iqbal Fawwaz dan didampingi oleh Dr. Madziatul Churiyah, S.Pd., M.M.
Program ini mengenalkan para guru pada Assemblr Edu, sebuah platform yang memungkinkan pembuatan konten AR untuk pendidikan. Melalui pelatihan intensif, para guru dibekali kemampuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih immersif dan menarik bagi siswa mereka.
"Teknologi AR membuka dimensi baru dalam pembelajaran. Siswa tidak lagi sekadar membaca atau mendengar, tetapi bisa 'menyentuh' dan berinteraksi dengan materi pelajaran dalam bentuk 3D," ujar Tim Pengabdian UM.
Acara diselenggarakan empat hari guna memaksimalkan kegiatan. Hari pertama, 26 Juli 2024 bertempat di Ruang Kelas SDN Polehan 5, kegiatannya adalah pembukaan kemudian dilanjutkan persiapan media belajar interaktif dengan Assemblr Edu dan Teknologi AI oleh Muhammad Iqbal Fawwaz.
Kemudian di hari kedua, 2 Agustus 2024. Pada kesempatan ini dilakukan bimbingan cara Praktek terkait materi dan akses penyuntingan kolaboratif. Tim Pengabdian memberikan contoh menggunakan situs Canva dan Gamma AI. Kemudian di hari ketiga, 9 Agustus 2024. Pada kesempatan ini dilakukan bimbingan tata cara menyimpan hasil media belajar di Google Drive akun belajar. Kemudian di hari keempat, 16 Agustus 2024. Pada kesempatan ini dilakukan bimbingan tata cara publikasi hasil media belajar di menu bukti karya Platform Mengajar Merdeka.
Selama workshop, para guru antusias mempelajari cara mengakses aplikasi Assemblr Edu, menganimasikannya, dan mengintegrasikannya ke dalam rencana pembelajaran. Mereka juga diajari bagaimana menggunakan fitur-fitur teknologi AI untuk membuat kuis interaktif dan game edukasi berbasis AR.
"Ini sungguh membuka mata kami terhadap potensi teknologi dalam pendidikan. Saya tidak sabar untuk menerapkannya di kelas dan melihat reaksi anak-anak," ujar Ibu Mita, seorang guru peserta workshop.