Di Indonesia, televisi telah menjadi salah satu komponen yang penting dalam kehidupan masyarakat. Ilham Z (2010:255) mengartikan Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar yang merupakan audio/visual dan cara penyiaran videonya secara broadcasting. Secara harfiah Televisi juga dapat disebut sebagai suatu proses penyiaran yang dapat dilihat dari kejauhan.
Semenjak masuk ke Indonesia pada tahun 1962, televisi kini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan juga menjadikan salah satu sumber informasi terkini serta sarana hiburan yang utama bagi masyarakat Indonesia. Seiring berjalannya zaman, maka masyarakat Indonesia juga sudah mulai aktif dan responsif dalam pertelevisian lewat media sosial.
Masyarakat dapat dengan mudah memberikan tanggapan, nilai, atau komentar terhadap program -- program yang tayang di layar televisi yang mana juga itu dapat mempengaruhi citra tayangan dan Perusahaan tempat televisi itu bernaung. Namun, sejalan dengan perkembangan ini apakah televisi memang sudah mulai ditinggalkan oleh penontonnya dikarenakan terlalu monoton dalam mengemas suatu acara atau program yang terkesan sama dan diikuti oleh stasiun televisi lainnya.
Salah satu aspek utama pada pertelevisian di Indonesia itu adalah keberagaman stasiun televisinya. Beragam macam terdapat stasiun televisi swasta maupun pemerintah yang menghadirkan berbagai jenis program tayangan, mulai dari berita, olahraga, hiburan, hingga tayangan untuk anak -- anak.
Namun, disamping aspek utama yang sudah di utarakan di atas tadi bahwasanya sebagai sebuah platform yang juga membutuhkan pendapatan dan mampu bertahan di industri yang kompetitif ini, banyak stasiun televisi yang hanya fokus kepada suatu tayangan atau program yang menguntungkan saja.
Jika itu strategi yang di terapkan oleh banyak stasiun televisi, maka hal ini akan dapat mengancam kualitas tayangan mendidik dan edukatif yang dihadirkan untuk penonton. Karena adanya tekanan seperti persaingan, keuntungan, maupun iklan yang bisa membuat suatu televisi menayangkan tayangan apa saja tanpa memikirkan aspek diawal walaupun sudah banyak yang menayangkan tayangan yang kurang layak atau bermoral.
Sinetron dan acara realitas yang kita lihat sehari -- hari lebih banyak mendominasi layar televisi di zaman sekarang. Hal ini telah banyak sekali menuai pro dan kontra serta kritik dan saran kepada stasiun -- stasiun televisi karena kualitas tayangan yang rendah dan tidak mendidik. Apalagi dengan kekuatan media sosial yang sangat kuat mendominasi di era sekarang.
Dengan kata lain The Power of Media Sosial itu nyata adanya, karena kita dapat mendapatkan apa yang kita mau dengan satu klik saja seperti mencari konten edukasi, pendidikan, parenting dan lainnya.
Jadi apakah salah jika masyarakat sudah mulai meninggalkan pertelevisian di Indonesia? Perubahan dalam perilaku Masyarakat juga sangat mempengaruhi industri pertelevisian, karena semakin banyak masyarakat yang akan beralih ke platform streaming online jika regulasi acaranya masih sama saja alias monoton.
Karena hal ini akan memaksa stasiun televisi untuk beradaptasi dan berbenah untuk menghadirkan suatu tayangan yang berbeda dan mendidik untuk masyarakat serta bisa menjadikan peluang untuk para televisi menghadirkan tayangan yang lebih interaktif dan relevan serta mendorong inovasi dan diversifikasi konten.
Sehingga dengan apa yang telah saya ungkapkan di atas, dunia pertelevisian itu sangat penting bagi kita khususnya di Indonesia untuk mengedukasi, menghibur, membentuk dan mempengaruhi Masyarakat, tetapi perlu diperhatikan juga meskipun televisi menjadi salah satu aset dari masyarakat harus dipastikan juga televisi tetap menjadi sumber edukasi Pendidikan dan hiburan yang bermanfaat bagi semua.