Lihat ke Halaman Asli

M Zulfa Nashrullah Dinata

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Perjumpaan di Puncak Senja

Diperbarui: 24 Januari 2024   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Prolog:
Cerita ini berlangsung di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan. Puncak Senja, begitu warganya menyebutnya, menjadi saksi bisu dari berbagai kisah hidup. DMoleo ini akan mengisahkan perjumpaan antara dua karakter utama, Moleo dan Restari, yang hidup dalam realitas yang berbeda.

Pengenalan Karakter
Moleo, seorang pemuda desa yang bercita-cita tinggi, menjalani hidupnya dengan sederhana sebagai petani. Sementara itu,
Restari, seorang gadis yang tinggal di rumah mewah di pinggiran desa, hidup dalam kenyamanan namun terisolasi dari kehidupan sebenarnya.

Chapter 1: Perjumpaan di Puncak Senja
Suatu hari, Moleo dan Restari tanpa sengaja bertemu di Puncak Senja. Puncak yang indah dengan cahaya senja yang memukau menjadi saksi dari pertemuan mereka. Moleo, yang terpesona oleh kecantikan Restari, mengajaknya untuk berbicara dan berbagi cerita. Meskipun dari latar belakang yang berbeda, mereka menemukan kesamaan dalam impian dan keinginan mereka.

Suatu hari, di Puncak Senja...
Moleo: (Berjalan ke Puncak Senja dan terpesona melihat keindahan cahaya senja) Ah, sungguh indah pemandangan ini. (Menghela nafas)

Restari: (Muncul dari belakang, juga terkesima melihat senja) Ya, betul sekali. Puncak Senja selalu menawarkan kecantikan yang luar biasa.

Moleo: (Berbalik, terkejut melihat Restari) Oh, maafkan aku. Aku tidak menyadari ada orang di sini. Nama aku Moleo.

Restari: (Tersenyum ramah) Tak apa. Saya Restari. (Mereka berdua saling berjabat tangan)

Moleo: Restari, betapa beruntungnya aku bisa bertemu denganmu di tempat ini. Senja memang membawa pesona tersendiri.

Restari: Aku setuju, Moleo. Ini tempat yang istimewa. (Mengamati senja) Ternyata, keindahan ini bisa bersatu dengan keberuntungan kita bertemu di sini.

Moleo: (Tersenyum) Ya, benar. Dan, sejujurnya, aku terpesona oleh kecantikanmu. Apakah kamu mau berbicara dan berbagi cerita denganku?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline