Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ilham Tri Setyo

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Pembangunan Jaya

Rezim Sebutan Khas Pemerintahan Serakah, Sebelum Menghujat Perlu Tahu Ada "Rezim Terbaik"

Diperbarui: 3 Januari 2023   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat sering mencirikan pemerintahan yang serakah dan mementingkan urusan pribadi daripada kepentingan umum dengan sebutan REZIM. Ternyata, kata rezim yang dinobatkan kepada pemerintahan sebuah negara memiliki arti yang jarang diketahui.

Sebetulnya, ada loh maksud rezim yang terbaik yakni keseluruhan tata masyarakat, politik, ekonomi dan sosial budaya yang dianggap terbaik bagi negara atau bangsa. Dalam tata atau orde masyarakat digambarkan watak manusia, apakah mementingkan diri sendiri (selfish) atau mahluk sosial, tujuan yang hendak dicapai, dan bagaimana hubungan baik antara pemangku kuasa dengan masyarakat.

Lalu, sejatinya bagaimana pandangan menurut filsuf atau teoretikus politik tentang apa yang menjadi kebaikan bersama atau rezim terbaik.  

Menurut Socrates, dasar maksud rezim terbaik adalah keadilan (justice) menjadi tujuan politik yang ditempatkan sebagai patokan tertinggi sama dengan memandang tujuan kehidupan politik sebagai aktualisasi bakat-bakat manusia yang terbagi ke dalam fungsi dan pekerjaan sendiri tanpa mencampuri fungsi atau pekerjaan orang lain.

 Suatu rezim dapat dikatakan adil manakala setiap individu dalam posisi porsi masing-masing dapat melaksanakan fungsi dan pekerjaan secara maksimal dan bekerja sama secara harmonis di bawah seorang pimpinan. Dalam membedakan suatu rezim Socrates membaginya dalam lima tipe kategori, yaitu: Aristokrasi, Timokrasi, Oligarki, Demokrasi, dan Tirani.  

Sementara itu, Thomas Hobbes mempunyai pandangan yang lain. Pada dasarnya manusia itu mementingkan diri sendiri dan bersifat rasional. Oleh karena itu, secara alamiah manusia cenderung berkonflik dengan samanya. Sifat mementingkan diri sendiri tampak dalam persaingan  memperebutkan perolehan atau kekayaan, ketidakberanian demi keselamatan, dan kemuliaan demi reputasi. 

Manusia disebut bersifat rasional karena akal budi dan kemam puan berbicara dan berargumentasi. Sifat rasional ini yang memungkinkan manusia bersilang pendapat tentang apa yang baik, dan sifat itu pula yang menyebabkan manusia mampu membedakan antara kepentingan sendiri dan kepentingan komunitas bersama. Oleh karena Itu, sifat rasional manusia cenderung menimbulkan konflik daripada harmoni. 

Maksud Hobbes diatas, bahwa dengan adanya pemerintahan memiliki fungsi menciptakan dan memelihara perdamaian diantara manusia. Untuk itu, pemerintahan perlu membuat kewenangan politik absolut yang mampu ditaati oleh masyarakat agar mencegah seseorang bertindak merugikan orang lain. Arti absolut sendiri ialah putusan akhir yang dihargai oleh keseluruhan individu mengenai aturan bertingkah laku dalam masyarakat yang berada pada tangan pemerintahan berdaulat. Tetapi, batasan yang dirumuskan harus memperhatikan kebebasan individu.

Pandangan berbeda diungkapkan John Locke berpendapat, kebebasan Individu hanya dapat dijamin dengan suatu pemerintah yang memiliki kewenangan yang terbatas.

Sebelum terbentuknya masyarakat dan pemerintah, secara alamiah manusia berada dalam keadaan yang bebas sama sekali dan berkedudukan sama (perfectly free and equals). 

Karena bebas dan berkedudukan sama, tiada orang yang bermaksud merugikan kehidupan, kebebasan, dan harta milik orang lain. Karena itu, setiap manusia memiliki kekuatan yang serupa untuk mendapatkan hak pribadi. Ditekankan disini terkait fungsi pemerintah untuk memelihara perdamaian, keselamatan, dan kebaikan bersama setiap warga masyarakatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline