Lihat ke Halaman Asli

Tambang Timah dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 1 Desember 2024   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, khususnya Pulau Bangka dan Belitung, dikenal sebagai salah satu penghasil timah terbesar di dunia. Aktivitas pertambangan timah telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional. Namun, dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal menjadi persoalan yang tidak bisa diabaikan.

Tambang timah sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti degradasi lahan, hilangnya hutan, dan pencemaran air. Selain itu, aktivitas tambang ilegal yang tidak terkontrol semakin memperparah situasi. Hal ini mengancam ekosistem lokal, termasuk biota laut dan darat yang bergantung pada kelestarian lingkungan.

Di sisi lain, masyarakat sekitar tambang sering kali tidak sepenuhnya menikmati manfaat ekonomi dari kegiatan tersebut. Mereka menghadapi risiko kesehatan akibat pencemaran, serta kehilangan mata pencaharian tradisional seperti pertanian dan perikanan.

Saya berpendapat bahwa pemerintah dan perusahaan tambang harus mengambil langkah serius untuk memastikan tambang timah dikelola secara berkelanjutan. Penegakan hukum terhadap tambang ilegal, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal perlu menjadi prioritas. Tambang timah harus memberikan manfaat jangka panjang tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Hanya dengan pendekatan yang holistik dan berkeadilan, kekayaan alam berupa timah dapat menjadi berkah, bukan beban bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline