Lihat ke Halaman Asli

Interview Penduduk Banjarmasin Selatan Mengenai Pemanfaatan Lahan Basah

Diperbarui: 10 Oktober 2024   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama: Muhammad Ikhwan Musyaffa

NIM: 2410416310026

Mata Kuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina kumalawati S.Si., M.Si.

Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa, paya, dan gambut.

Karakteristik wetland memang akan senantiasa tergenang air. Genangan musiman berarti daratan atau tanah tersebut tergenang air ketika musim hujan. Kondisi tanah wetland yang jenuh memungkinkan genangan air mengelilingi seluruh permukaan lahan. Jenis tanah lahan basah ketika terjadi periodik atau musiman memiliki tekstur yang lunak hingga liat. Bermula dari kesepakatan Konvensi Internasional tentang lahan basah yang ditandatangani pada 2 Februari 1971 di Ramsar, Iran. Konvensi tersebut juga dikenal sebagai Konvensi Ramsar. Penetapan hari lahan basah terjadi pada tahun 1996.

Manfaat Ekonomi

Lahan basah juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan:

1. Pertanian dan Perikanan: Banyak lahan basah dimanfaatkan untuk pertanian padi, budidaya ikan, dan penangkapan ikan. Keanekaragaman hayati di lahan basah juga mendukung kegiatan perikanan.

2. Rekreasi dan Pariwisata: Lahan basah sering menjadi tujuan wisata, menarik pengunjung untuk kegiatan seperti birdwatching, memancing, dan ekowisata.
3. Sumber Daya Alam: lahan basah dapat menyediakan bahan baku seperti tanaman obat dan sumber daya lainnya.

Melalui pendekatan ini, saya ingin mendorong kesadaran masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki lahan basah dan  dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan .  Dengan demikian, wawancara ini bukan hanya sekadar pengumpulan data, tetapi juga merupakan langkah awal untuk membangun  mengenai pengembangan potensi lahan basah di daerah ini.

Responden 1 : Memiliki peternakan sapi . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan daging, susu yang bisa sebagai pangan manusia dan juga kotorannya bisa di manfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan. Responden ini juga menyatakan  Pengelolaan pakan dan nutrisi yang efektif untuk sapi di lahan basah memerlukan beberapa teknik khusus agar produktivitas ternak dapat meningkat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Pemilihan pakan yang benar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline