Nama: Muhammad Ikhwan Musyaffa
NIM: 241041631 0026
Program Studi: S1 Geografi
Kelas: B
Mata Kuliah: Penginderaan Jauh
Dosen :Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai objek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diiterpretasikan guna menghasilkan data yang bermanfaat untuk aplikasi-aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan dan bidang-bidang lainnya. Alat yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah alat pengindera atau sensor. Pada umumnya sensor dibawa oleh wahana baik berupa pesawat, balon udara, satelit maupun jenis wahana yang lainnya (Sutanto, 1987). Hasil perekaman oleh alat yang dibawa oleh suatu wahana ini selanjutnya disebut sebagai data penginderaan jauh.
Pada era modern saat ini, penginderaan jauh sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari manusia. Salah satu contoh sederhananya adalah penggunaan Google Maps. Google Maps adalah layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum. Google Maps memiliki kekurangan seperti terdapat kesalahan pemetaan pada beberapa tempat. Sehingga isi dalam artikel ini adalah menentukan seberapa akurasi Google Maps dalam menggambarkan kondisi geografis wilayah tertentu.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus di sebuah daerah tertentu yang telah dipilih secara acak. Metode penelitian melibatkan langkah-langkah berikut:
1) Pengumpulan Data: Menggunakan satelit Google Maps terbaru dari daerah penelitian.
2) Observasi Lapangan Melakukan survei lapangan untuk mengamati kondisi nyata di lokasi.