[caption id="attachment_81980" align="alignleft" width="300" caption="sebelum menuju arena, perahu yang telah dipenuhi hiasan mejeng terlebih dahulu di depan rumah. menurut kebiasaan, pengantin baru wajib membuat model perahu seperti ini saat peringatan Maulid."][/caption] Hari ini 26 februari 2010, hari libur karena bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. maka sepanjang 3 hari hingga hari minggu nanti merupakan liburan. Long weekend kata seorang kawan. saya teringat tahun lalu. Saat berada di Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar, Propinsi Sulawesi Selatan.ketika itu kami berada disana tepat di saat warga sedang merayakan Maulid. Kepulauan Tanakeke Tanakeke berasal dari bahasa Makassar. tana artinya tanah, dan keke artinya gali. jadi kurang lebih artinya tanah yang tergali. penamaan ini kurang lebih mengacu pada kondisi sebagian besar pulau yang merupakan hutan mangrove. Sebelum membangun perkampungan, warga harus menerabas hutan bakau kemudian mengangkut dan menimbun lahan dengan tanah sehingga memiliki memiliki tempat berpijak. Diatas tanah-tanah inilah kemudian rumah-rumah panggung mereka dirikan. Karena dasarnya yang hutan bakau, maka setiap kali air laut pasang, air akan masuk keperkampungan dan menggenangi kampung. Tak menjadi soal bagi mereka. Kepulauan Tanakeke terdiri atas sembilan pulau yakni Pulau Bauluang, Satangnga, Lantangpeo, Labbutallua, Rewataya, Kalukuang, Dayang-dayangan, Tanakeke (pulau induk) dan Tompotana (Lihat Peta Terlampir). Dari aspek keterjangkauan (aksesibilitas) maka Kepulauan Tanakeke dapat dicapai melalui jalur angkutan laut dari daratan pantai Kab. Takalar (muara sungai sekitar Kec. Mappakasunggu - Takalar Lama), dalam waktu 2 jam. Kapal angkutan laut yang relatif besar, setiap harinya beroperasi reguler dari dan ke Dusun Tompotana - Pulau Tanakeke. Dusun Tompotana - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi warga di kepulauan Tanakeke rupanya menjadi hajatan yang ditungu-tunggu. melihat keramaian yang ditimbulkannya, mungkin hanya kalah ramai dengan hari raya idul fitri dan idul adha. tak jarang warga dari kota pun berdatangan. Nah saya bagikan saja beberapa kutip gambar yang sempat saya abadikan (mohon maap kalo penampakannya tidak profesional. maklum asal kutip aja). [caption id="attachment_81977" align="alignleft" width="150" caption="menggunakan perahu "][/caption] [caption id="attachment_81975" align="alignleft" width="150" caption="menggotong"][/caption] [caption id="attachment_81973" align="alignleft" width="150" caption="sebelum mencapai arena "][/caption] [caption id="attachment_81963" align="alignleft" width="282" caption="Julung-julung adalah tempat yang berbentuk perahu dan memiliki tiang atau kaki. - Kandawari adalah tempat yang berbentuk segi empat yang juga mempunyai kaki. "][/caption] [caption id="attachment_81964" align="alignleft" width="300" caption="mirip jemuran tapi bukan. model perahu yang di hiasi dengan sarung, buah-buahan, telur bahkan uang limaribuan atau lainnya."][/caption] [caption id="attachment_81965" align="alignnone" width="300" caption="pria bersarung, bersongkok dan berbaju putih ini sedang berdoa agar hajatan dapat berlangsung lancar. (dok: idol)"][/caption] [caption id="attachment_81967" align="alignleft" width="300" caption="sementara itu, sedang berlangsung barazanji didalam mesjid (Dok : idol)"][/caption] [caption id="attachment_81970" align="alignleft" width="300" caption="berjaga. pria berbaju hitam ini kurang lebih fungsinya mirip Security Service (dok : Idol)"][/caption] [caption id="attachment_81971" align="alignleft" width="253" caption="berebut telur. menurut aturan siapa cepat dia dapat. tak ada kelas anak-anak, remaja, ataupun orang tua. menurut aturan hanya telur saja yang boleh diambil dan dibawa pulang. siapa dapat telur akan memperoleh berkah dan telur tentu saja (Dok: Idol)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H