Lihat ke Halaman Asli

Muhammad husni

Manusia biasa

Kebahagiaan dan kegelisahan Selalu Berjalan Beriringan

Diperbarui: 25 Desember 2023   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia selalu diiringi dg kegelisahan. Saat manusia belum menikah dia gelisah siapa yg akan mendampinginya kelak, bagaimana ekonomi pasca pernikahan, bagaimana sikap pasangannya apakah tetap sama atau berubah, dsb.

Lalu sampailah waktu dipertemukan dg jodohnya lalu ia menikah, ketika ia sudah menikah iapun bahagia karna sudah bersama dg jodohnya namun ia juga risau memikirkan bagaimana jika tak punya anak terlebih jika usia pernikahan sudah lebih dari 3 tahun mulailah ia melihat tips di media sosial maupun konsultasi dg dokter, dan minum jamu hingga akhirnya ia mengandung.

Lalu ketika sudah bunting ia bahagia karna ternyata akan dikaruniai keturunan, hingga mengadakan syukuran, makan makanan sesuai anjuran, dan perawatan lain, namun disaat bersamaan juga gelisah bagaimana jika anaknya terlahir cacat, prematur, dan persalinannya tidak lancar, lalu waktu berganti kemudian anak itu lahir dg baik,

Ketika anak yg dikandungnya sudah lahir, iapun bahagia karna anaknya terlahir dg selamat, namun juga saat itu diiringi kerisauan bagaimana jika anaknya tuna wicara, tunarugu, hingga ternyata waktu berlalu anaknya normal bahkan lincah berbicara dan berlari, sehingga orang tuanya bahagia, namun tak berselang lama kebahahiaan itu berganti dg kerisauan,

Ketika anak itu sudah beranjak dan terus bergerak, orang tua yg dulunya lajang dan kini udah jadi orangtua, mulai diikuti dg kerisauan banyak hal, tentang tingkah anaknya itu, tentang pendidikannya, nasib anaknya kelak, dsb.

Sampai kita tidak sadar bahwa semuanya, segala sesuatu yang terkait dan terpaut dg takdir setiap mahluk dibumi tanpa terkecuali, sudah didesain oleh gusti Allah, bahkan jauh sebelum kita terlahir ke bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline