Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Himawan Muslim

himawanmuslim67@gmail.com

Menelisik di Balik Kekalahan Timnas Indonesia di AFF U-19

Diperbarui: 13 Juli 2022   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Masih hangat dibicarakan dua hari belakangan ini kekalahan Timnas Indonesia U-19 di gelaran Piala AFF U-19. Kekalahan ini tentu sangat menyakitkan bagi pemain dan publik sepakbola tanah air, bagaimana tidak para Garuda Muda bermain dengan sangat baik pada gelaran AFF u-19 ini. Mereka Berhasil menciptakan 17 gol dengan hanya kebobolan 2 gol. Mereka bermain imbang 0-0 dengan Thailand dan Vietnam. Menumbangkan Brunei 7-0, Myanmar 5-1, dan menumbangkan Filipina 5-1. Tentunya ini menjadi angka yang sangat besar dan bisa menjadi modal Garuda Muda untuk melangkah ke babak selanjutnya, tetapi semuanya pupus lantaran penggunaan aturan Head to Head oleh AFF selaku penyelenggara.

Dalam hal ini Timnas Indonesia gagal masuk ke babak semifinal, karena Thailand dan Vietnam bermain imbang 1-1. Inilah yang menjadi biang dari kegagalan Timnas Indonesia U-19 di Ajang AFF ini. Garuda Muda bisa saja lolos jika menggunakan aturan selisih gol yang mana selisih gol Timnas Indonesia jauh diatas kedua negara tersebut. Aturan Head to Head akan berlaku jika ada 3 negara yang memiliki point sama dalam satu klasemen yang mana nantinya akan dibuat mini klasemen dari 3 negara tersebut. Ketiganya akan saling beradu tanpa melibatkan 3 negara terbawah. Tentu jika dibuat mini klasemen Timnas Indonesia sangat tidak diuntungkan yang mana dari ketiga negara tersebut Indonesia tidak berhasil menciptakan gol sama sekali melawan mereka, sedangkan Thailand dan Vietnam sama-sama mengemas satu gol. Inilah yang menyebabkan gagalnya Timnas Indonesia, karena tidak mampunya mereka menciptakan gol melawan kedua negara tersebut. 

Banyak sekali pro dan kontra dari aturan tersebut. Banyak netizen Indonesia yang menyayangkan berlakunya aturan tersebut. Mereka beranggapan aturan ini berpotensi terjadinya pengaturan skor. Dan memang jika melihat pertandingan antara Thailand vs Vietnam dibabak kedua ada indikasi yang mengarah ke pengaturan skor. mengutip pernyataan pelatih Timnas Indonesia U-19 Shin Tae Yong di laman Tribunnews "Aturan Head to Head ini sudah hilang dalam regulasi FIFA dan AFC" tutur pelatih berusia 52 tahun tersebut. Beliau juga menambahkan "Agak aneh (aturan head to head) masih ada di AFF. Kami tidak lolos ini tidak masuk akal," ujar Shin Tae Yong. Menurutnya juga " harusnya persaingan fair play, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Thailand dan Vietnam mungkin takut dengan Indonesia, maka dari itu saya sedikit tersinggung," ujar Shin Tae Yong.

Berlakunya aturan ini juga sedikit ada kejanggalan, karena pemberitahuan adanya aturan Head to Head ini baru ada h-1 pertandingan terakhir. Kabar ini sangat mengejutkan publik sepakbola tanah air. Padahal di ajang AFF U-19 edisi sebelumnya tidak ada aturan Head to Head ini berlaku dan aturan ini baru berlaku tahun ini. Ajang sebelumnya masih menggunakan sistem selisih gol. Saat ini juga PSSI selaku Organisasi tertinggi Sepak Bola Indonesia tengah melayangkan gugatan atas Indikasi kasus pengaturan skor laga Thailand versus Vietnam. Langkah ini juga ditempuh PSSI lantaran desakan dari banyaknya masyarakat Indonesia untuk mengusut kasus ini. Tetapi aturan sudah berlaku dan hasil pertandingan sudah keluar dan bagaimanapun aturan tidak dapat diganggu gugat.

Timnas Indonesia harus moveon dan fokus kembali menatap ajang selanjutnya yaitu kualifikasi Piala Asia U-19. Ajang yang tidak kalah penting. Anggap saja pertandingan AFF kemarin sebagai ajang pemanasan dan untuk membentuk kerangka tim dan mensolidkan kembali tim ini. Mengutip pernyataan Coach Justin salah satu Pundit Sepak Bola terkenal beliau mengatakan "AFF gak penting sama sekali, karena target kita itu Asia kita fokus pada pengembangan usia muda ini, karena sekali lagi ini masih usia muda dan masih berkembang dan jangan mengurusi hal-hal yang gak penting kita harus moveon" Ujar mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia. 

Memang Timnas Indonesia U-19 harus moveon dan berkembang, karena kedepannya sudah ada dua ajang yang lebih bergengsi dari gelaran AFF ini yang hanya diikuti negara Asean. Masih ada Piala Asia yang akan diikuti negara-negara kuat seperti Jepang,Korea Selatan, Arab Saudi. Dan masih ada Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia tahun depan. Jadi dalam jangka waktu itu Timnas Indonesia U-19 harus berkembang dan berprogress supaya dapat berbicara banyak di dua ajang tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline