Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Helmi Candra

Universitas Diponegoro

Inovasi Mahasiswa KKN-T UNDIP: Pelibatan Masyarakat dalam Pembuatan Peta Fasilitas Umum di Desa Tapak, Kelurahan Tugurejo, Kota Semarang

Diperbarui: 11 Desember 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelibatan Masyarakat dalam Pembuatan Peta Fasilitas Umum di Desa Tapak (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Semarang, 9 November 2024 – Helmi, mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro dibawah bimbingan Dr. Ir. Suryanti, M.Pi, Dr. Churun A'in, S.Pi., M.Si., dan Ir. Siti Rudiyanti, M.Si menginisiasi program Pemetaan Persebaran Fasilitas Umum sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Tapak Tugurejo. Program ini bertujuan untuk melakukan pemetaan dan analisis terhadap fasilitas umum yang ada di desa tersebut, guna mendukung perencanaan pembangunan yang lebih baik dan merata.

Fasilitas umum yang dimaksud mencakup infrastruktur dasar seperti rumah sakit, sekolah, taman, pasar, tempat ibadah, hingga fasilitas olahraga dan rekreasi. Dengan pemetaan yang sistematis, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kebutuhan dan penyebaran fasilitas umum di wilayah tersebut. Namun, yang menjadi unik adalah dalam proses pembuatan peta tersebut, Helmi melibatkan peran serta masyarakat lokal untuk memetakan fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan agar fasilitas yang ada di peta sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Berikut dijelaskan proses pembuatan peta yang dilaksanakan Helmi dan tim.

  1. Identifikasi Fasilitas Umum yang Ada:

    • Helmi dan tim melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi semua fasilitas umum yang tersedia di Desa Tapak Tugurejo, termasuk yang sudah beroperasi dan yang masih dalam tahap pembangunan.

  2. Pengumpulan Data Lokasi dan Kondisi Fasilitas:

    • Data lokasi setiap fasilitas umum dikumpulkan, bersama dengan informasi tentang kondisi, kapasitas, dan aksesibilitas fasilitas tersebut. Ini mencakup lokasi geografis, jenis fasilitas, serta kualitas dan status operasionalnya.

  3. Pemetaan dengan Teknologi GIS:

    • Menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (GIS), data yang terkumpul dipetakan untuk memvisualisasikan distribusi fasilitas umum di desa. GIS memungkinkan analisis spasial yang membantu mengidentifikasi area yang kurang terlayani atau kebutuhan pembangunan fasilitas baru.

  4. Analisis Kebutuhan dan Kesenjangan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline