Lihat ke Halaman Asli

Alat Canggih Masa Kini

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Alat canggih membuat kapir

Petumbuhan alat canggih di era globalisasi saat ini berkembang pesat, tidak bisa di pungkiri bahwa alat tersebut tidak terlepas dari orang-arang asing yang memproduksi alat tersebut. Mulanya alat-alat tersebut di ciptakan guna mempermudah manusia dalam mengerjakan sesuatu yang biasa di kenal di produk-produk 3 in 1 (yaitu mengerjakan sesuatu satu kali bertindak tiga yang terselesaikan.

Seiring berkembangnya zaman, tentu para produsen atau pengguna berlombah-lombah mendapatkan alat-alat tersebuat agar pekerjaan yang mereka kerjakan mudah. Kita ambil contoh kompiter, yang sudah menjamur di kehidupan manusia baik anak-anak maupun orang tua sekarang mampu mengoperasikannya. Tanpa dia pikir bahwa jika anak-anak sering mengoperasikan komputer justru membuat si anak tidak kreatip dalam bertindak karena tidak memakai pemikirannya lagi melainkan mendapatkan sesuatu secara instan melalui mediah canggih yaitu komputer.

Tetapi itu persoalan biasa karena hanya menyangkut pengetahuan saja yang lebih parahnya adalah soal akidah. Akidah juga dapat rusak dari alat-alat yang serbah mudah saat ini. Yang marak  adalah Wc yang ada di mall, hotel, dan lain-lain. Yang rata-rata menggunakan tempat pembuangan air besar tinggal duduk saja yang tanpa menggunakan tangan lagi dalam melakukan pembersihan. Disini tanpa kita sadari bahwa hal yang kita lakukan itu adalah perbuatan yang merusak akidah yang mengubah kita menjadi kapir secara tidak lansung mengapa saya katakan seperti itu karena disaat kita selesai buang air kita tidak lagi melakukan istinja (dimana bersuci dari hadas baik hadas kecil maupun besar), itu semua sebetulnya strategi-strategi orang-orang kapir untuk merusak akidah orang islam sehingga kita ikut-ikutan kapir secara tidak lansung.

SEKIAN




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline