Lihat ke Halaman Asli

Olahraga Tetapi BB Lama Turun, Apa Yang Salah?

Diperbarui: 22 Januari 2025   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alat pengukur berat badan. Sumber: PEXELS

Berat badan ideal adalah sesuatu yang semua orang dambakan. Dengan berat badan yang ideal, seseorang akan tampak lebih menarik secara penampilan dan akhirnya akan membuat mereka lebih percaya diri. Selain itu, dengan berat badan ideal kita bisa mengurangi risiko mengidap berbagai macam penyakit.

Bagi kalian yang ingin mencapai berat badan ideal, tentu kalian akan melakukan segala cara, mulai dari olahraga angkat beban hingga membatasi asupan kalori. Namun, terkadang kalian merasa bingung karena sudah melakukan kedua hal penting tersebut, tetapi berat badan kita hanya turun perlahan atau bahkan tidak berubah.

Kemudian kalian berpikir, apa cara olahraga saya masih salah? atau bahkan pola makan saya masih berantakan?

Nah, jika kalian merasa telah melakukan olahraga terutama olahraga membangun massa otot dan menjaga pola makan dengan benar tetapi berat badan masih stuck, itu belum tentu pertanda buruk, ada metode pengukuran rasio distribusi lemak yang bisa kalian gunakan selain BMI yang masih berfokus pada berat badan, yaitu waist-to-hip ratio (WHR).

Metode pengukuran waist-to-hip ratio (WHR) atau rasio pinggang-pinggul adalah metode pengukuran yang menggunakan perbandingan antara lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Metode ini dinilai lebih akurat daripada BMI terutama dari segi kesehatan karena mengukur seberapa banyak lemak, terutama lemak visceral yaitu lemak yang berada di rongga perut.

Lemak visceral berbeda dari lemak subkutan (lemak di bawah kulit) karena lemak ini sebenarnya tidak terlihat dari luar dan bahkan tidak bisa dicubit, tetapi jumlahnya yang berlebihan dapat dipastikan bikin perut terlihat membesar dan terlihat buncit.

Lemak visceral lebih berbahaya dibandingkan lemak subkutan karena karena lemak ini lebih aktif secara metabolik dan menghasilkan zat-zat merugikan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi hingga diabetes tipe 2.

Untuk menghitung WHR, kita dapat mengukur lingkar pinggang dengan mengukur area pinggang yang berada di atas pusar sesaat setelah kita mengembuskan napas. Sedangkan lingkar pinggul diperoleh dari pinggul di bagian bokong yang paling lebar. Setelah itu, catat kedua hasil pengukuran dan kalian dapat menghitungnya dengan rumus matematika sederhana:

WHR = Lingkar Pinggang / Lingkar Pinggul

Dilansir dari World Health Organization (WHO), batas nilai WHR yang aman adalah tidak lebih dari 0.90 untuk pria dan tidak lebih dari 0.85 untuk wanita. WHO juga menyebutkan bahwa jika nilai WHR lebih dari 1, baik pada pria maupun wanita, maka risiko terkena penyakit kardiovaskular dan penyakit yang terkait dengan obesitas akan meningkat drastis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline