Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Hafiz Dzikry

Mahasiswa Tadris Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Apakah Pondok Pesantren Hanya Menekankan Aspek Kebahasaan Saja?

Diperbarui: 8 Desember 2022   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah mahkota pondok, artinya penerapan bahasa sangat di junjung di pondok pesantren. Di mana di beberapa pondok pesantren penerapan bahasa asing sangat diterapkan khususnya Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Di dalam organisasi pondok salah satu bagiannya ada yang bertugas untuk membimbing dan mengawasi santri dalam berbahasa yaitu penggerak bahasa, untuk mengoptimalkan peran penggerak bahasa maka dibentuklah jasus. Jasus merupakan santri yang sebelumnya melanggar bahasa, untuk itu hukuman para pelanggar bahasa ialah menjadi jasus untuk memata-matai santri di sekitarnya yang melanggar bahasa. Saat ada yang menggunakan Bahasa Indonesia maka santri tersebut akan dikenakan hukuman.

Persoalan ini saya tulis karena saya pernah menempuh Pendidikan di salah satu Pondok Pesantren di Jawa Barat. Pondok Pesantren tersebut sangat menekankan Bahasa di mana santri baru hanya diberi dispensasi waktu selama 3 bulan untuk menguasai bahasa asing khususnya Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Pertanyaannya mengapa aspek kebahasaan saja yang sangat ditekankan di pondok pesantren tersebut? Sedangkan persoalan tentang kebersihan pondok, pencurian peralatan maupun perlengkapan santri yang sering kehilangan, penyakit gatal-gatal itu menurut saya yang patut diperhitungkan juga.

Seperti kita ketahui bahwa Pondok Pesantren merupakan Lembaga Pendidikan Islam. Patutnya santri-santrinya menjunjung kebersihan dan kejujuran. Di mana kamar mandi santri kotor sekali sampah berserakan dan menyumbat aliran air, perilaku tersebut tidak sesuai dengan pedoman mahfudzot yang berisisi "Annadhofatu Minal Iman" kebersihan Sebagian dari iman. bahkan dalam hadis pun ditekankannya kebersihan. Rasulullah bersabda :

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abu Amir al-Aqadiy, telah menceritakan kepada kami Khalid bin Ilyas, dan dia berkata, aku telah mendengar Said bin al Musayyab berkata: Sesungguhnya Allah itu baik, Allah itu suci (suci) dan menyukai sesuatu yang bersih, Allah itu mulia dan menyukai kemuliaan, Allah itu penderma dan menyukai kedermaan maka bersihkanlah teras rumahmu dan janganla menyerupai kaum yahudi "14 (HR Tirmidzi).

 Walaupun demikian setiap hari jum'at ada bersih-bersih pondok di mana santrinya tetap dituntut untuk menjaga lingkungannya. Dari segi kejujuran santri di sana sangat kurang kejujurannya, barang hilang di pondok sangat lumrah terjadi contohnya dalam hal sandal, peralatan mandi, perlengkapan sekolah semua itu saya pernah mengalaminya. Untuk itu barang-barang yang kita punya harus dijaga dengan baik seperti sandal diberi nama, baju-baju lebih baik di laundry dan barang tidak ditaruh sembarangan.

Bila kita lihat dari aspek akal, pembelajaran di pondok sangat baik, di mana kecerdasan intelektual dilatih dengan adanya kelas public speaking, halaqoh, latihan percakapan berbahasa  Arab dan Inggris antar teman. Dari segi jasmani dimana pada setiap hari jum'at pagi santri-santri mengikuti kegiatan lari pagi mengelilingi desa, setiap seminggu sekali diwajibkan untuk mengikuti olahraga bela diri yaitu tapak suci. Adapun Fasilitas penunjangnya seperti lapangan sepak bola, lapangan futsal, lapangan voli dan bulu tangkis . Dari segi rohani di mana lebih banyak mata pelajaran berbasis keislaman seperti Bahasa Arab, Tafsir, Hadis, Mahfudzot, Al-Quran, Tauhid, Tarikh Islam, Tajwid, Imla, Khot, Kepesantrenan, Tarjamah, Fiqih.

Adapun untuk menguatkan opini, saya melakukan wawancara terhadap alumni salah satu pondok pesantren di daerah Kota Tanggerang. Diberikanlah suatu pertanyaan "Kelebihan dan kekurangan pembelajaran di pondok pesantren tersebut?"

Narasumber menjawab "Kalau untuk kelebihannya di pondok pesantren itu kita bukan hanya untuk belajar melainkan juga untuk menerapkan apa yang sudah diberikan oleh lembaga seperti menghafal Qur'an saling membantu sesama dan apabila kita tidak mengetahui tentang apa yang dipelajarkan kita bisa langsung datang ke pemimpin pesantren untuk bertanya-tanya atau pun sekedar mendapatkan pembelajaran yang tidak diajarkan di dalam pelajaran. Kalau dalam semua seginya seperti pembelajaran olahraga kelas public speaking di pondok pesantren kebersihan memiliki kesamaan yaitu di mana santrinya ataupun santriwatinya ditekankan untuk bisa public speaking di depan orang banyak bisa juga menjaga kebersihannya dan juga penerapan bahasanya karena di pondok pesantren ketika kita sudah masuk pertama kali kita selalu diajarkan Bagaimana cara kita beretika di berbagai tempat. untuk kekurangannya sendiri masih banyak beberapa fasilitas yang kurang memadai seperti kamar mandi maupun kantin yang kurang terjaga sedikit kebersihannya di lain sisi karena kita hidup bersama para santri yang lain masih banyak juga kurang dalam penanganannya jika ada Santri yang memiliki masalah terhadap santri lain atau antara lain masih terbatasnya ustadz atau pengurus dalam memantau kegiatan para santrinya."

Dari pandangan tersebut pondok pesantrennya dari aspek akal, jasmani dan rohani sudah terpenuhi namun kebersihan masi menjadi permasalahannya, walaupun sudah ditekankan dalam menjaga kebersihan.

Dengan demikian bahwa pondok pesantren tidak hanya menekankan aspek kebahasaan saja, namun dari aspek akal, rohani, jasmani tetap ditekankan, hanya saja kesadaran dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan santrinya masi sangat kurang, seperti kamar mandi yang kotor dan sering terjadi kehilangan barang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline