Lihat ke Halaman Asli

Rok Mini: Salahkan yang Parkir, Bukan Pencurinya!

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh ironis seorang publik figur mengeluarkan statement yang meminta agar pakaian para pegawai perempuan di suatu lembaga Negara ditertibkan, dengan alasan dapat mengundang pemerkosaan.

Selama pernyataan tersebut dikeluarkan oleh masyarakat awam tentu bukan menjadi permasalahan besar. Namun bila pernyataan yang "menyalahkan" korban perkosaan karena pakaiannya, tentu pandangan ini harus ditinjau ulang. Pendapat ini sama saja mengatakan, "Orang Indonesia dilarang kaya, karena kalau kaya mengundang para pencuri atau perampok untuk bertindak". Kalau begitu, jangan salahkan orang yang mencuri, tapi salahkan kenapa orang yang dicuri punya perhiasan, mobil, motor, handphone, dan sebagainya.

Alih-alih mendorong pemerintah untuk melindungi para korban perkosaan dan menindak pelakunya sesuai dengan hukum yang berlaku, pendapat Ketua DPR RI ini justru mengarahkan masyarakat Indonesia untuk semakin bebas melakukan perkosaan tatkala melihat perempuan yang berpakaian seksi. Sang pelaku akan dengan sangat gampang menjawab bila ditanya polisi mengapa ia berani memperkosa, yaitu "Karena perempuan itu menggunakan pakaian mini dan mengundang hasrat untuk berhubungan seksual!". Jadi apa bangsa ini kalau Negara tidak lagi mampu melindungi hak-hak warga negara dan memberikan rasa aman?

Dengan ini, bukan maaf yang harus dikatakan oleh Ketua DPR RI, tetapi perubahan pola pikir yang lebih normal dan obyektif dalam melihat permasalahan. Bila tidak, maka jangan sekali-kali menyalahkan orang yang mencuri, korupsi atau mau disuap, tetapi salahkan orang yang kaya, punya perhiasan, dan Negara yang banyak duitnya. Intinya, bila logika Bapak yang terhormat ini digunakan, sama halnya mengatakan "Salahkan yang parkir mobil/motor, bukan Pencurinya", karena Mobil/motormu menggiurkanku untuk mencuri.

MH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline